Kamis, 25 Februari 2010

Rendah hati (Mikha 6: 8)


Rendah hati tidaklah sama dengan rendah diri. Orang yang rendah hati, tidaklah sombong. Tetapi orang yang rendah diri, masih memiliki kesombongan yang tersembunyi.

Rendah hati, rendah diri dan kesombongan bisa digambarkan seperti sebuah gelas besar dengan tiga macam pentutup, yakni tutup kecil, tutup besar dan tutup yang pas. Kemudian ketiga penutup gelas itu dicoba untuk diletakkan secara berurutan sebagai penutup gelas tadi. Tutup gelas kecil yang tidak bisa menutupi gelas, menggambarkan karakter seorang yang minder; tutup gelas yang besar, yang kedodoran menutupi gelas, mewakili karakter seorang yang sombong; Jadi orang sombong itu, kedodoran, berlebihan. Tutup gelas yang pas, yang cocok dengan gelasnya, menggambarkan karakter orang yang “rendah hati”.

jadi orang yang rendah hati itu, Pas dalam menilai dirinya, Pas dalam menilai kemampuannya dan Pas dalam memandang akan orang lain. Dia bukanlah orang yang berlebihan, juga bukan orang yang memandang dirinya kecil. Tetapi dia tepat dalam memandang dirinya, seperti Allah menilainya.


Pada hari ini kita akan mempelajari beberapa hal mengenai kerendahan hati dari Mikha 6:8. Mikha 6:8 menuliskan:"

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Saya akan mengfokuskan kepada bagian terakhir dalam ayat ini, yakni hidup dengan rendah hati dihadapan Allahmu.

Pertama, rendah hati adalah sebuah bentuk karakter yang paling tinggi. perhatikanlah teks Alkitab tadi. Mic 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Ada tiga karakter yang disebutkan, yakni berlaku adil, mencintai kesetiaan dan terakhir adalah hidup dengan rendah hati. Anggaplah, saudara itu sudah adil, sudah setia, apakah ini sudah cukup? ternyata belum. Harus ada karakter terakhir yakni rendah hati. Kita masih harus berjalan dengan rendah hati, supaya kita tetap bersandar kepada pertolongan Tuhan untuk berlaku adil. Kita masih tetap harus bersandar kepada pimpinan Tuhan agar kita tetap terus mencintai kesetiaan. Kita harus dengan rendah hati menyadari bahwa kita bisa memiliki karakter yang adil dan setia, semata mata karena belas kasihan Tuhan saja. Jika kita tidak lagi dengan rendah hati bersandar kepada Tuhan maka kita akan kehilangan keadilan dan kesetiaan. Atau setelah memiliki karakter yang baik, kemudian saudara menjadi sombong, maka karakter yang baik tadi akan rusak seketika. Itulah sebabnya rendah hati merupakan karakter kunci, atau karakter yang tertinggi. sebab jika tidak ada kerendahan hati, maka tidak akan ada karakter karakter yang baik seperti tadi.

Sdr perhatikan saja, apakah ada orang sombong yang baik? apakah ada orang sombong yang adil? apakah ada orang sombong yang setia? kalau sdr mendapati orang sombong yang baik, maka kebaikannya itu palsu.

Kerendahan hati merupakan karakter kunci dari semua karakter kristiani. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Petrus agar kita mengenakan kerendahan hati sebagai pembungkus dari semua karakter. ( 1 Pet 5:5).

Bukan hanya itu, tetapi jadikanlah kerendahan hati sebagai pembungkus semua milikmu. Kepintaranmu, bungkuslah dengan kerendahan hati. Kekayaanmu, bungkuslah dengan kerendahan hati.

Ada yang mengatakan kalau jadi seleb, mungkin inginnya jadi Anisa Pohan. Alasannya, dia cantik, cerdas, tapi rendah hati meskipun sudah jadi menantu presiden, dan kehidupan cintanya baik - baik saja

cantik perlu, cerdas perlu. namun yang paling perlu adalah rendah hati. Rendah hati membuat seseorang disenangi. Rendah hati seharusnya melingkupi semua kelebihan kita.

Bahkan jika sdr bukan orang kaya, dan bukan siswa yang pandai, kerendahan hati akan membuat orang-orang menghargaimu. Karena inilah kualitas karakter yang paling tinggi.



Siswa Terpintar yang Rendah Hati

Pada tanggal 8-16 juli 2007, Seorang siswa berasal dari Indonesia, namanya Jonathan Pradana Mailoa, berhasil menggondol predikat absolute winner pada Olimpiade Fisika Internasional ke-37 (37th Ipho),

Lewat Jonathan, Indonesia mengakhiri penantian 13 tahun untuk meraih predikat juara dunia pada kompetisi fisika paling prestisius sejagat ini. Lewat anugerah absolute winner, siswa ini menjadi yang terpintar di antara 386 siswa pintar dari 83 negara.

Selain menyabet absolute winner, dan the best in theory, ia juga diganjar predikat The Best ASEAN Student.

Namun, sebuah pesan singkat tiba di HP Jonathan. ''Terus berjuang. Jangan arogan.'' Pesan sms dari kedua orang tuanya di Jakarta. Orang tuanya mengingatkannya gar jangan sombong.

Boleh dibilang Jonathan adalah siswa yang amat rendah hati. Usai dikalungi medali emas di auditorium NTU, Ahad (16/7) silam, Jonathan merasa tak nyaman kesana kemari dengan keping emas bergelantung di dadanya. Ia pun 'menyembunyikan' medali itu. Dia lebih suka memasukkannya ke dalam saku jas.

Usai meraih predikat juara dunia, majalah resmi Ipho ke-37, 'Quantum', menghadirkan sosok Jonathan di headline di halaman tiga. ''I'm just lucky,'' begitu judul yang muncul. Soal sikap rendah hati, Jonathan mengaku diajari keras oleh orang tuanya.

Ketika harian Republika bertanya: Kamu berprestasi sekali, apalagi di ajang olimpiade fisika seperti ini? Pasti kamu jenius.

jawaban Jonatan: Itu kan gara-gara beberapa bulan dikarantina di TOFI. Jadi, saya belajar terus.

Kita melihat anak ini, memiliki kejeniusan. Namun yang luar biasa adalah kepandaian itu, dibungkus dengan kerendahan hati.

Jadikanlah kerendahan hati sebagai karakter mu yang paling penting. Hartamu yang paling berharga

Kedua, kerendahan hati adalah sebuah aktivitas yang konstant. Hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu bisa diterjemahkan: berjalan dengan rendah hati bersama Allah. Berjalan adalah sebuah tindakan yang aktif. Ini artinya, kerendahan hati dinyatakan dalam segala aktivitas kita. Baik itu ketika sdr berada di gereja maupun ketika sdr berada di sekolah. Sdr jangan menjadi orang kristen yang hanya rendah hati di gereja, tetapi sombong nya luar biasa ketika berada di kelas. Itu bukan kerendahan hati yang sejati. Kalau sdr rendah hati hanya ketika membaca Alkitab dan berdoa, tetapi sombong terhadap seorang pengemis, maka itu bukanlah sikap rendah hati seperti yang dimaksud oleh firman Tuhan.

Rendah hati yang alkitabiah itu adalah aktivitas yang kontasn. Firman Tuhan mengatakan: berjalan dengan rendah hati dihadapan Allahmu. Bukan menyembah dengan rendah hati, tetapi berjalan dengan rendah hati. Kita harus menyembahnya dengan rendah hati, namun tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan kita harus berjalan bersama Allah dengan rendah hati. Berjalan berarti, dimanapun saya berada, saya harus rendah hati. Jadi walaupun kita sibuk, kita harus tetap rendah hati.

Sdr ingat kisah Maria dan Marta? Maria duduk dihadapan Yesus dengan rendah hati mendengarkan Yesus berbicara, sedangkan marta sibuk melayani. Lalu apa yang dikatakan oleh marta? dia berkata:" Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

Apakah kesalahan Marta disini? Dia melayani Tuhan bukan lagi dengan sikap yang rendah hati. Saat itu, dia berperanan sebagai Mrs. atau nyonya Martha. seorang Nyonya adalah seorang ratu dalam sebuah rumah tangga. Martha melayani bukan lagi dengan sikap yang benar. Dia sudah kehilangan kerendahan hati dalam pelayanannya. Kalau dia rendah hati dalam pelayanannya, maka dia tidak perlu marah dan mengatakan :"Tuhan tidak peduli, bahwa dirinya dibiarkan melayani seorang diri. Seharusnya, Marta melayani dengan hati seperti Maria yang rendah hati.

Demikian juga halnya dengan kita. Belajarlah di sekolah dengan sikap yang rendah hati sama seperti ketika sdr berdoa dihadapan Allah. Bergaulah dengan teman-temanmu dengan sikap seperti sdr sedang membaca Alkitab. Atau dkl. rendah hatilah dalam seagala aktivitasmu sama seperti ketika sdr berada dihadapan Allah.

Janganlah hanya kadang-kadang rendah hati. Atau jangan hanya sering rendah hati. Tetapi selalulah rendah hati. Inilah kualitas pengikut Kristus, dimana setiap hari dan setiap saat dia rendah hati dihadapan Tuhan dan dihadapan manusia.

Ketiga, kerendahan hati menuntut kemajuan. Berjalan berarti ada kemajuan. Ketika ssdr berjalan, langkah sdr semakin hari semakin jauh bukan. Rendah hati adalah seperti berjalan. Karena itu, kerendahan hati yang benar, pasti mengalami kemajuan. Orang yang benar-benar rendah hati, tidak akan pernah merasa puas bahwa dirinya sudah rendah hati. Dia akan terus merasa bahwa dirinya harus lebih rendah hati lagi. Dia akan terus melangkah semakin rendah hati. Bila sdr sudah puas dan merasa sudah rendah hati, berarti sdr tidak lagi rendah hati, Sdr sudah jatuh ke dalam dosa kesombongan.



Keempat, Bgaimanakah supaya kita tetap rendah hati? peliharalah hubunganmu dengan Kristus

Kerendahan hati adalah sebuah hubungan yang konstan dengan Allah. Perhatikanlah bahwa kita diberitahu agar hidup dengan rendah hati dihadapan Allah. Tidak ada gunanya berjalan dengan rendah hati tetapi jauh dari Allah. Ada orang yang sangat sombong dengan kerendahan hatinya. Mereka begitu rendah hati, sehingga mereka dengan sombong tidak merasa perlu untuk menerima anugerah keselamatan dari Kristus, dan menganggap diri mereka sudah rendah hati. Iitu merupakan kerendahan hati yang jahat, bukan berasal dari Allah. Kerendahan hati yang paling tinggi dan paling benar adalah kerendahan hati yang berjalan bersama dengan Allah.

Ingatlah apa yang dikatakan oleh Ayub:

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Job 42:5

Job 42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

Kapankah Ayub bisa merendahkan diri seperti ini? setelah dia mengenal Allah lebih dalam lewat penderitaannya. Dekatnya hubungannya dengan Allah membuatnya semakin merendahkan diri dihadapan Allah.

inatlah juga akan Abraham ketika dia memohon pengampunan untuk Sodom dan Gomora.

Gen 18:27 Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.

Abraham menyadari bahwa dirinya berdosa, dirinya tidaklah berarti apa-apa. Ini kerendahan hati. Kerendahan hati seperti ini, diperoleh karena apa? Apakah karena jauh dari Allah? tidak. Abraham bisa menyadari dirinya debu dan abu, karena dia berbicara sangat dekat dengan Tuhan.

Baik itu Abraham, maupun Ayub, bisa menyadari kerendahan nya karena dekat dengan Allah. Saudara bisa merasa dirimu sangat besar, seperti yang engkau mau, jika saudara jauh dari Allah. Namun ketika saudara dekat dengan Allah, maka saduara akan melihat dirimu tidak berarti. Saudara akan memiliki kerendahan hati yang sejati. Hubungan dengan Allah merupakan sebuah alat untuk mengukur kerendahan hati kita. Semakin saudara dekat dengan Allah, maka saudara akan semakin rendah hati. Sebaliknya, jikalau saudara semakin jauh dari Allah, maka kerendahan hatimu akan semakin berkurang. Orang-orang yang dekat dnegan Allah, pasti merupakan orang yang rendah hati. Oleh karena itu berjalanlah besama Allah. Milikilah sebuah hubungan pribadi dengan Allah yang semakin hari semakin erat, supaya sdr semakin rendah hati.

Kita tidak mungkin berjalan dengan Allah dalam kesombongan. Kita pasti akan berjalan bersama allah dalam kerendahan hati. Sdr kalau berjalan bersama derngan temanmu yang lebih jelek, dengan yang lebih miskin, sdr mungkin bisa berjalan bersamanya dengan sombong. ah.......saya khan lebih cakep, lebih kaya dari dia. Tetapi kalau sdr berjalan bersama dengan miss indonesia, atau miss World atau dengan artis, saya yakin sdr akan berjalan dengan rendah hati. Bahkan mungkin lebih buruk dari itu, yakni berjalan dengan minder.

Berjalan bersama Allah, akan membuat sdr berjalan dengan rendah hati. Yang terbatas berjalan bersama dengan yang Tak Terbatas. Itu saja sudah akan membuat sdr menyadari bahwa dirimu tidak berarti apa-apa.

Hubungan yang konstan dengan Allah akan membuat sdr hidup dengan rendah hati. Dialah yang membuat kita rendah hati. Dia akan membuka pikiran kita untuk menyadari akan kesombongan kita. Dia akan membuka pikiran kita untuk melihat bahwa betapa banyak orang yang lebih dari kita.

• Sdr jangan memandang rendah seorang penjual bubur. Penjual bubur otong di Jl. sudirman, punya mobil BMW.

• Sdr jangan memandang rendah tukang sotomi. Ada Tukang soto mie yang anaknya sudah semester 6 di Kedokteran,.

• Sdr jangan memandang rendah tukang ikan asin. Ada anak tukang ikan asin, kuliah di managemen bisnis Universitas Gajah Mada.

• Bahkan ketika saya remaja dulu, seorang tukang becak langganan kami, sedang kuliah di Fk. hukum

Semua itu dapat dipakai Tuhan untuk menyadarkan kita agar hidup dengan rendah hati. Hubungan dengan Tuhan, akan menolong kita untuk melihat betapa banyak orang yang lebih hebat, sehingga kita bisa terus hidup dengan rendah hati. Hubungan dengan Tuhan akan menyadarkan diri sdr bahwa kita ini tidak ada apa-apanya.

Bahkan pengemis pun sdr tidak akan pandang rendah kalau sdr berjalan bersama dengan Tuhan.

• ada seorang pengemis di pintu masuk kampus Universitas Pajajaran Bandung, terlihat kantung duitnya sudah penuh....

• Lalu seorang ibu bertanya kepadanya: " mang...koq masiiiih saja mengemis dari dulu ? itu duitnya udah segembolan , koq belum pulang ?

• ....yaaaah, bu, kan buat anak cucu.........

• Emang anak mamang dimana gitu ?

• Anak mamang ? Ada yang di ITB, ada yang di Unisba, ada yang di Maranatha, bahkan ada yang di IPB Bogor dan UI Depok..........

• si mamang gaya.....kuliah apa anak anaknya mamang teh kitu ?....

• Aaaah, engak kuliah bu.....kerjanya mengemis sama seperti saya.

Pengemis ini punya anak banyak yang semuanya pengemis juga di berbagai perguruan tinggi.

bagaimanakah pandangan sdr terhadap pengemis seperti ini dan banyak pengemis miskin lainnya di jalan? Aapakah sdr merasa dirimu lebih tinggi, lebih hebat dari mereka.

Bagaimana supaya sdr bisa tetap bersikap rendah hati terhadap mereka? mudah. Peliharalah hubungan yang konstan dengan Allah. Dia akan membuat sdr rendah hati, dimanapun itu dan kapanpun itu.

Berjalanlah dengan rendah hati bersama Allah. Kita hanya bisa rendah hati ketika kita berjalan bersama dengan Kristus. Jikalau selama ini, sdr merasa sangat sulit untuk mengalahkan kesombonganmu, dan sdr sangat ingin hidup dengan rendah hati. Datanglah kepada Kristus. Dia akan menolongmu untuk rendah hati. Yesus sangat mudah menolong kita untuk rendah hati, karena Dia akan membuat kita sadar bahwa kita ini tidak ada apa-apanya. Dia akan membuat kita sadar bahwa kita ini berdosa, dan sangat membutuhkan Kasih anugerah Nya. Dan ketika Tuhan Yesus telah memberikan anugerah keselamatan buat sdr, maka sdr pasti akan rendah hati. Bagaimana mungkin kita bisa sombong lagi, kalau kita menyadari bahwa keselamatan yang kita miliki, dan bahkan hidup dan segala sesuatu yang kita miliki adalah dari Tuhan Yesus? Seperti yang dikatakan oleh firman Tuhan:

" 1Co 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Kerendahan hati menurut Kitab Suci adalah buah dari anugerah, bukan buah dari rasa takut. Kasih Allah-lah yang rnembuat manusia sungguh-sungguh rendah hati. Jika kita melihat kasih Allah, yang panjang, lebar, tinggi dan dalam, dan sudah mengalami kasih itu, maka hati kita akan direndahkan oleh pengetahuan bahwa Allah sangat mengasihi kita

Kerendahan hati bukan berarti merasa kecil dan tidak berguna seperti perasaan rendah diri. Kerendahan hati adalah merasa betapa besar dan mulianya Allah, yang sangat mengasihi diri sdr. Oleh sebab itu, cara untuk rendah hati, hanya ada satu jalan, yakni datanglah kepada Kristus. Berjalanlah bersama dengan Dia, hari demi ke sehari. Berjalanlah bersama Kristus baik itu ketika di sekolah, maupun ketika di rumah dan ketika di gereja atau di jalan. Dengan berjalan bersama Kristus, maka sdr akan ditolong menyadari ketidklayakan dirimu. Sdr akan dibukakan untuk bisa melihat bahwa sdr itu tidak ada apa-apanya. sehingga sdr bisa menjadi seorang siswa kristen yang rendah hati.

(sumber Yohannis Trisfant, MTh.)



1 komentar:

Unknown mengatakan...

amin trimakasih ibu, sangat memberkati