Sabtu, 13 Februari 2010

Perjalanan Bersama Yesus



Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar – gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.
Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk dibelakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.


Aku tidak tahu kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi… biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan batu – batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat – saat seperti itu, akan hanya bisa mengantungkan diriku sepenuhnya yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang gila, tetapi Ia berkata : “Ayo, kayuh terus pedalnya!”

Aku takut, khawatir dan bertanya, “Aku mau dibawa kemana? Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, “Aku takut!” Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.
Ia membawaku kepada orang – orang yang menyediakan hadiah – hadiah yang aku perlukan… orang – orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal – hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan… perjalananku bersama Yesus.

Kemudian, Yesus berkata, “Berikan hadiah – hadiah itu kepada orang – orang yang membutuhkannya; Jika tidak, hadiah – hadiah itu akan menjadi beban bagi kita. “Maka, aku pun melakukan-nya, Aku membagi-bagikan hadiah – hadiah itu kepada orang – orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepada-Nya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan… Tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat – tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh… menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi – sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang Setia : YESUS KRISTUS.

Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata… “Mengayuhlah terus, Aku bersamamu.” Have a nice ride….


(sumber suatu renungan…)

Tuhan sedang menunjukan kasih setia-Nya pada kita. Didalam banyak masalah, kita akan melihat banyak mujizat yang terjadi. Tuhan hendak mendidik kita untuk mengenal hati-Nya lebih dalam lagi.

Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,…. Engkau yang selalu kupuji – puji. (Mazmur 71 : 5-6)


-Thesa 07022010-

Tidak ada komentar: