Senin, 21 September 2009

Semuanya Indah Pada Akhirnya


Angin…
Bawaku terbang bersama denganmu
Engkau senantiasa selalu ada

Sejuknya udara pagi hari
Membangunkan dalam lelap tidurku
Langkah awal menuju perjalanan

Cahaya lilin…
Sinarnya memancarkan kegelapan
Menyalahkan semangat baru
Terus menerus dalam kehidupan

Bapa…
Engkau Selalu setia dihidupku
Memberikan kekuatan dan pengharapan
Semuanya indah pada akhirnya


(Thesa 210909)

Kebesaran KasihNya

Sungguh besar karya Tuhan kepada kita… apa yang kita perlukan dan kita mohon kepadaNya terkadang tidak terpenuhi olehnya. Sebenarnya bukan tidak dipenuhi oleh Tuhan tetapi melainkan Dia lebih mengetahui apa yang kita perlukan untuk setiap kebutuhan kita. Tetapi Luar biasa…

Dia selalu membuat kejutan kepada anak – anakNya, sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan tetapi Dia berikan kepada kita.

Banyak hal dalam hidup yang harus kita renungkan, Begitu Besar keperdulian Tuhan kepada kita, Dia sangat mengerti setiap titik – titik pergumulan kita, menangis… coba renungkan “Dia menghapus air mata, ketika kita bersimpu di pangkuanNya”

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seseorang Penolong yang lain, supaya Ia akan menyertai kamu selama – lamaNya, -Yohanes 14 : 16-

Kota Bandung, Diterminal.. aku menemukan seorang Ibu pengemis tua, yang membuat aku heran… jarang sekali aku melihat seorang pengemis menolak aku berikan uang untuk dia makan, sebaliknya sapanya kepadaku “Saya masih bisa berdiri dan berjalan untuk bekerja dengan mengambil gelas, botol aqua bekas untuk dijual serta barang – barang bekas, saya bisa hidup karena Tuhan beserta dengan saya setiap waktu dan saya tidak perlu khawatir buat saya makan untuk hari ini.” dia yang tidak mempunyai anak maupun keluarga, begitu tegar untuk hidup dan tidak mengeluh dengan keadaannya, Senyuman yang tulus kulihat diwajahnya. Setiap aku ke terminal itu, aku mencari Ibu itu tetapi tidak pernah kutemui lagi, apakah dia seorang malaikat?? Suatu pelajaran hidup…

Sekecil dan seberat apapun hidup, jangan pernah khawatir, jalanin dan hadapi dengan senyuman… Bersyukur selalu kepada Tuhan, untuk hari – hari yang kita jalanin, walaupun badai hidup kita berat tetapi percaya dia akan meringankan hidup kita… aku sangat menyukai lagu Allah Mengerti, Allah Perduli, untuk setiap persoalan kehidupan.

Ada bocah kecil yang diagnosa dokter tidak umur panjang, aku pun sangat kagum dengan semangatnya untuk hidup, Dia tak pernah marah dan mengeluh dengan Tuhan… bahwa dia tidak bisa menikmati hari – hari bersama dengan teman – teman dan keluarga dengan jangka waktu lama. Selalu ceria, walaupun sempat aku lihat Dia menahan kesakitannya sewaktu di suntik oleh dokter. Saat aku mengunjunginya untuk kedua kalinya, fisiknya sudah begitu lemah, tetapi Dia selalu tersenyum dengan semuanya… walaupun dia kesakitan. Dia meminta aku hadiah dengan menyanyikan sebuah lagu, Kami Perlu Kau Tuhan… dan akhirnya Dia meninggal dan pergi meninggalkan keluarga dan teman – temannya. Walaupun Dia pergi tetapi Semangat hidupnya terus menyalah di dalam keluarganya. Kita bisa mengambil suatu makna didalam anak kecil ini yaitu Semangat Hidupnya…

Minggu, dimana pada saat aku misa di kapel, tampaklah disana… koor dibawakan oleh mereka tuna netra, suara mereka indah sekali… Tuhan memberikan karunia untuk mereka masing – masing, ada yang memainkan alat musik, beberapa dari mereka membuat suatu band untuk pelayanan – pelayanan di gereja – gereja. Alat – alat musik yang mereka mainkan dipelajari sendiri dan mereka berusaha untuk bisa melayani dan hidup selayaknya orang – orang yang normal.

Melihat mereka aku terharu, memang banyak dari mereka butuh dukungan dari kita yang normal, dukungan, perhatian, moril dan lainnya. Sorang Ibu yang duduk disebelah aku sangat menyukai kata – kata mutiara, bahkan Dia adalah seorang guru disekolah. Mereka walaupun tidak bisa melihat tapi mereka mengunakan mata hatinya dengan kepekaan. Seseorang bercerita dengan aku, saat dia menemeni seorang tuna netra membeli baju, ditengah jalan begitu ramai dan bising karena macet disepanjang perjalanan. Tetapi mereka tahu bahwa disudut paling depan ada sebuah aliran air. Walaupun tidak melihat tetapi mereka mengunakan kepekaan pendengaran dan hati, mereka pun sama dengan kita… bisa berkarya. Tuhan selalu memelihara, dan kita sangat berharga dimataNya.

Aku hendak bersyukur kepada Tuhan karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Maha Tinggi. -Mazmur 7 : 18-


Gelombang badai kehidupan akan selalu menghampiri kita… tetapi percaya bahwa Bapa tidak akan pernah meninggalkan kita dalam keadaan apapun, Apabila ada seseorang yang tidak menyukaimu, kasihilah Dia… memang berat sekali untuk menjalankannya, seseorang yang membuat hidupmu tersiksa sampai menganggu kehidupanmu… Ingatlah!!! Bapa… tidak pernah tertidur… Dia melihat Engkau berjalan menghadapi badai itu, melihat seberapa besar Imanmu… untuk menghadapi persoalan tersebut. Selalu mengucap syukur kepadaNya untuk hari ini, hari esok yang akan kita jalani bersamaNya dan Dia akan memberikan Anugrah dan kekuatan yang baru untuk hari – hari kehidupan kita… Jangan pernah berhenti berbincang – bincang dengan BAPA… Karena DIA adalah kekuatan, sumber segala pertolongan, sumber segala Jawaban adalah didalam NamaNya.


Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai suatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga. -Lukas 6 : 22-23-

Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan aku, aku berkata : Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. -Lukas 6 : 27-28-


Pernah kurasakan dimana …sewaktu aku benar – benar sudah tak berdaya… tapi Dia membangkitkan aku. Membantu untuk berdiri dengan tegak dan menghampus air mataku…. Dia menyelamatkan aku, disaat kuberseru dan memanggil NamaNya…. semua yang aku perlukan, kudapatkan dari Nya….

Sungguh Bapa tidak pernah tertidur, Dia memberikan tanganNya untuk menopang kita… Karena Hidup kita sangat berharga di MataNya…

Tolonglah aku, ya TUHAN, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya TUHAN, yang telah melakukannya. -Mazmur 109 : 26-27-


Seorang Bunda…
Harumnya kasih yang ditebarkan untukku sehari – hari, menemaniku dalam keadaan apapun maupun dalam keadaan tak berdaya. Berdoa bersama – sama denganku…

Bunda Yang Maha Rahim
Pancaran sinar mataMu
Menyejukan diriku
Memberikan kekuatan
Setiap hari…

Kebahagiaan…
Kedamaiaan…
Ketenangan…

Bunda…
Terima kasih untuk semuanya

Ajarlah kami menghitung hari – hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. -Mazmur 90 : 12-


Bandung… kota yang membuat penuh dengan kenangan – kenangan…. Walaupun keberadaan aku disana begitu singkat… Awal kuberada digereja, disuatu kedai yang dimana aku ingin membeli Rosario untuk sahabatku… disanalah aku kenal dengan teman – teman legio, senang bergabung dengan mereka, semakin mengetahui apa itu legio… dahulu pikirku kalau legio itu hanya serba dengan doa – doa Rosario saja. Tetapi banyak hal – hal lainnya yang dilakukan, salah satunya menyediakan keperluan untuk misa di kapel setiap minggu, dimana kita juga misa bersama dengan tuna netra… kalau mereka (tuna netra) mendapatkan tugas koor.. luar biasa suara mereka sangat merduu… aku kagum dengan mereka…

Merindukan mereka semua… begitu nyata kebesaran Tuhan. Sahabatku yang berlibur di bandung, dimana keponakannya yang sakit tidak ingin di operasi, pada saatku bersama – sama dengannya berdoa di karmel, bunda yang maha rahim menjamahnya dengan penuh kehangatan, Bapa memulihkan dan menyembuhkanNya.

Suatu hal yang aku dapat dari sahabatku… Iparnya dahulu sangat aktif kegiatan digereja, sekarang dia menyesal telah meninggalkan bunda… semua pelayanannya ditinggalkan… dan sekarang bersama dengan keluarganya kembali dihadapan sang bunda, aku mendapatkan suatu hikmat dari kejadian iparnya sahabatku. Dimana dahulu, aku sangat aktif sekali pelayanan digereja, tetapi pada suatu hari, aku mendapatkan seorang kekasih yang dimana wilayah jarak rumah kami berdua sangat jauh. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikutinya dan gereja diwilayahnya.

Pelayanan digereja aku tinggalkan… seiring waktu berjalan, bertahun – tahun aku jalanin bersamanya… dan semuanya berakhir, semuanya hancur.. segala impian dan harapan… semuanya musnah.

Bapa selalu menyertaiku…. aku sempat kecewa dan marah dengan Tuhan… WHY??? Kenapa… kenapa… Dia mengambil semua orang yang aku kasihi.. pertama aku kehilangan papa… beliau yang selalu bersama – sama denganku.. 2 tahun kemudian, orang yang aku cintai… semuanya lepas dari tanganku… begitu kecewanya kepada Tuhan… untuk berdoa saja, aku sangat sulit, selalu yang kukatakan, “Engkau… tahu, Bapa… apa yang aku rasakan…”

Setelah hubunganku berakhir… Aku bingung kepada siapa lagi, aku curhat dengan seseorang tentang kehidupanku…. Yang biasanya aku selalu bercerita dan bertukar pikirin dengan kekasihku… Tiba – tiba hatiku ingin telepon supplier atau kontraktor yang biasanya dekat sebatas kerjaan. Aku menelepon kepadanya dan bercerita kejadiaan yang terjadi padaku, bahwa hubunganku yang sekian lama berakhir.

Dialah yang selalu menyediakan waktunya untukku… yang aku tahu Dia sangat sibuk, tetapi aku juga tidak mengerti Dia selalu punya waktu untukku. Singkatnya, Aku pernah mengatakan kepadanya bahwa aku ingin sekali bertemu dengan seorang pendeta, lalu Si Ibu mengatakan “segeralah… aku mencari seorang pendeta untuk meringankan hatiku…” lalu aku mengatakan kepadanya “bagaimana,,,, aku bisa mencari seorang pendeta??? Yang biasanya aku selalu kegereja dengan kekasihku… dan sekarang, aku harus kemana???, yang dahulu aku kemana – mana selalu bersama dengannya… tapi aku percaya nanti pasti aku akan menemukan gereja untuk sharing dengan pendeta…. ”

Setelah aku pulang kantor… aku ingin naik angkot menuju kerumah tetapi aku salah naik jurusan, yang dimana jurusan itu menuju ke tangerang – daan mogot. Lalu aku bertanya kepada supir tersebut deket daerah sana ada gereja tidak?? Lalu dia menujukan dan memberitahu gereja tersebut, dimana aku turun dibelakang gereja. Pada waktu itu sudah malem dan aku tidak bisa melihat tulisan nama gerejanya. Aku bertanya kepada warung didepan, kalau aku ingin bertemu pendeta dimana tempatnya??

Kemudian orang tersebut bingung melihatku, karena gereja tersebut tidak ada seorang pendeta tetapi seorang romo… lalu aku mengatakan tidak masalah, kalau memang adanya seorang romo, lalu dia menujukan kearah sekretariat. Lalu aku menuju ke sekretariat, waktu begitu sulit untuk menemui romo akhirnya aku bisa bertemu dan sharing dengannya. Setelah sharing dengannya dan mendoakan aku, mengatur janji kembali dengan romo setelah habis natal akan bertemu kembali.

Perjalananku untuk sampai bisa bertemu dengan romo begitu luar biasa, aku yang mempunyai perasaan hancur sangat begitu sulit untuk memulihkan, kadang kala aku bisa berjalan dari rumah menuju kekantor maupun ke gereja tersebut berjalan kaki, karena pikiran aku begitu kosong dan hampa.

Singkatnya dibalik semuanya banyak pelajaran yang aku terima, aku hanya bisa berterima kasih buat pekerjaan tangan Tuhan, Romo, bruder juga suster yang aku temui, aku menjadi seorang katolik karena imanku.

Dengan seiring waktu berjalan… Pelan – pelan aku memulihkan luka – luka yang ada dihatiku… Percaya dengan tanganNya… Suatu saat nanti Dia akan memberikan Pasangan Hidup yang terbaik Untukku… Untuk selamanya…

Hidup memang penuh dengan warna – warni kehidupan, semua harus kita hadapi, sebentuk apapun persoalan itu. Kadang kita hanya mengingat Tuhan pada saat kita sedih… pada saat senang jarang sekali mencarinya.

Dia memberikan Kekuatan dan Penghiburan…
Dia selalu memberikan Jalan dan MenuntunNya…
Dia Jaminan Kehidupan kita…
FirmanNya terang kehidupan kita…


Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku


Sabtu ini (september’09), aku misa bersama dengan teman – teman KPM di st. odelia, suatu hikmat yang aku ambil di misa dari firman yang dibawahkan oleh seorang pastur, pastur mengatakan seorang ; ada seorang suster di suatu bandara beliau bertemu dengan seorang yang hamil, dan perempuan itu mengatakan bahwa dia ingin mengugurkan anaknya yang cacat mental, bahkan perempuan itu sudah berkomunikasi dengan teman – teman gerejanya dan lainnya.

Tetapi yang dikatakan suster itu malah sebaliknya, bahwa dia akan sangat berdosa sekali mengugurkan kandungannya, lalu si perempuan itu mengatakan bahwa suster sangat kejam sekali. Singkatnya…. Setelah jadwal perempuan itu untuk mengugurkan kandungannya kemudian perempuan tersebut selalu mengingat kata – kata suster itu, lalu dia mengambil suatu keputusan untuk tidak mengugurkan kandungan.

Setelah waktunya untuk melahirkan, sungguh ajaib pekerjaan Tuhan… anak tersebut tidak cacat mental seperti yang diramalkan dokter tetapi sebaliknya dokter bingung, mengapa bisa begitu, suatu keajaiban.

Setelah beberapa waktu perempuan itu menemui suster, lalu dia mengatakan kepada suster bahwa; perempuan itu setiap minggu pasti ke gereja tetapi dia tidak pernah merasakan berkat dari Tuhan selesai ekaristi.
Dengan mujizat yang terjadi padanya barulah perempuan tersebut merasakan berkat Tuhan melimpah padanya.

Mari kita renungkan…. Apa kita sama seperti perempuan itu??? Setiap Ekaristi atau ke gereja, apa kita yakin kita merasakan kedamaian hati dan berkat Tuhan???

Sebelum kegereja atau misa (ekaristi), kita harus mempersiapkan hati kita… Misalnya kita ingin berjumpa dengan orang – orang penting, pastinya kita mempersiapkan diri untuk bertemu dengannya, pakaian, dll…. Semuanya kita persiapkan dengan betul – betul supaya tidak ada yang salah….

Lalu???

Kenapa kita tidak mempersiapkan diri juga untuk bertemu dengan Tuhan… Bapa… sahabat kita…. Sinar Kehidupan kita semua….


(Seharusnya Kau Datang – By Edward Chen)
Sering Kali… Aku berdoa
Hanya karena… Tak ingin dicela
Namun kini, Kusadar Tuhan
Seharusnya…. Kudatang….

Dengan segenap rindu
Dari lubuk hatiku
Dengan hasrat yang tulus
Karena… Ku Cinta Padamu

Tak hanya memikirkan
Berkat yang kau berikan
Sungguh hanya, Karenaku…
MengasihiMu…. YESUS


(Thesa 200909)