Minggu, 16 Agustus 2009

Doa Kerahiman Ilahi



Doa Kerahiman Ilahi
(Kaplet Koronka)



Pada tahun 1935, Tuhan Yesus mengajar St. Faustina suatu doa khusus memohon kerahiman Allah.

"Doronglah orang-orang agar mengucapkan doa ini .... barangsiapa yang mengucapkannya, akan menerima kerahiman yang besar .... Melalui doa ini, kamu akan mendapat segala hal, bilamana yang kau minta itu sesuai dengan kehendak-Ku."

Yesus juga mengajar St.Faustina, untuk mengucapkan doa kecil pada tiap jam 3, saat kematian-Nya:

Darah dan air yang memancar keluar dari Hati Yesus Yang Maha Kudus, sebagai sumber kerahiman bagi kami, aku mempercayai-Mu.

Suster Faustina mengucapkannya tiap pagi dan seringkali mengulanginya sepanjang hari, untuk memperbaharui persembahan dirinya kepada Kerahiman Ilahi.

Berikut doanya yang didaraskan dengan bantuan Rosario biasa:

Atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin.

Bapa Kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu
Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.

Salam Maria penuh rahmat. Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria Bunda Allah. Doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

Aku percaya akan Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi,
dan akan Yesus Kristus Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung oleh Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria,
yang menderita sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus
disalibkan wafat dan dimakamkan,
yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati,
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa,
dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati,
Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus,
Persekutuan para kudus, pengampunan dosa,
kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.

(Dimulai dengan dekade pertama, pada setiap manik Bapa Kami, ucapkan kata-kata berikut)
Bapa Yang Kekal, kupersembahkan pada-Mu: Tubuh dan Darah, Jiwa dan ke-Allah-an Putera-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus,
demi penebusan dosa-dosa kami dan dosa seluruh dunia

(Pada setiap manik Salam Maria, ucapkan kata-kata berikut)
Karena sengsara-Nya yang menyedihkan,
kasihanilah kami dan seluruh dunia.

(Setelah selesai 5 dekade, diakhiri dengan kata-kata berikut sebanyak 3x berturut-turut)
Allah Yang Kudus, Allah Yang Maha Kuasa, Allah Yang Kekal,
kasihanilah kami dan seluruh dunia.

Atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin.




Doa


"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meinta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang daripadamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:7-11)

Apakah yang dimaksud dengan doa?
Doa adalah memanjatkan hati dan pikiran kita kepada Allah untuk berkomunikasi dengan-Nya.

Mengapa kita harus berdoa?
Kita harus berdoa:
a. untuk menyembah Allah, untuk berkata kepada-Nya bahwa Dialah yang menciptakan kita dan bahwa kita bergantung dalam segala hal kepada-Nya.
b. untuk berterima kasih kepada Allah atas segala rahmat karunia yang telah diberikan-Nya kepada kita.
"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?" (1 Korintus 4:7)
c. untuk meminta ampun dari Allah atas dosa-dosa kita.
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. (Lukas 18:13)
d. untuk meminta pertolongan Allah dalam segala hal
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamua kan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7:7)

Kapankah kita harus berdoa?
Setiap hari.
a. pada pagi hari, untuk mempersembahkan hari ini kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya dalam menghadapi godaan-godaan hari ini.
b. sepanjang hari, terutama ketika ada godaan.
c. pada malam hari, untuk berterimakasih kepada Allah atas berkat karunia pada hari itu dan untuk meminta ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang telah kita lakukan pada hari itu.
d. sebelum dan setelah makan.

Kepada siapa kita berdoa?
a. kepada Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus.
b. Kita juga bisa berdoa kepada Santa Perawan Maria, para malaikat dan orang kudus.
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. (Wahyu 8:4)

Mengapa kita boleh berdoa kepada Santa Perawan Maria, para malaikat dan para orang kudus?
Karena mereka adalah sahabat-sahabat terbaik Allah dan Allah akan mendengarkan mereka lebih daripada saudara-saudari kita yang lain yang masih hidup dan masih berdosa.
"...pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub." (Ayub 42:8-9)

Kepada siapa kita harus berdoa?
a. Bagi semua orang, siapa saja yang masih hidup di dunia termasuk orang-orang yang memusuhimu.
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44)
b. Bagi arwah-arwah di Api Penyucian. (lihat pasal 12)

Apa intensi doa-doa kita?
Setiap hari berdoalah supaya kita bisa masuk surga; ketika berdoa bagi hal-hal lain, selalu ucapkan: "Jika ini sesuai dengan kehendak-Mu, ya Tuhan."
"Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:32-33)

Apakah Allah selalu mendengar doa-doa kita?
Ya, tetapi Dia tidak selalu memberikan apa kita minta, karena kita tidak selalu tahu apa yang terbaik bagi kita dan kadang-kadang kita meminta hal-hal yang bisa berakibat buruk bagi diri kita.

Apakah Allah mendengar doa-doa orang berdosa?
Ya, jika mereka memintanya dengan iman yang tulus memohon pertolongan-Nya.
"Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah..." (Luka 18:13-14)

Bagaimana kita harus berdoa?
a. dengan penuh perhatian, mengarahkan pikiran kita pada doa kita.
b. dengan rendah hati, sadar bahwa kita tidak memiliki kuasa apapun tanpa Allah.
c. dengan penuh keyakinan, percaya bahwa Allah bisa melakukan segala hal.
d. dengan penuh ketekunan, tidak pernah kehilangan harapan.
"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya,yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya." (1 Yohanes 5:14)

Mengapa doa bersama umum juga diperlukan?
Karena sebagai anggota umat manusia, kita sudah selayaknya memberikan pengakuan kepada-Nya sebagai Tuan segenap umat manusia.

Bagaimana doa bersama umum bisa menolong dunia?
Dengan mendemonstrasikan idealisme Kristiani tentang persaudaraan umat manusia yang mempersatukan laki-laki dan wanita dari segala umur, segala suku bangsa dan segala tempat di dunia dalam menyembah Allah Bapa kita di surga.

Mengapa suatu keluarga harus berdoa bersama?
a. Untuk memohon kepada Allah agar memberkati mereka sebagai suatu keluarga.
b. Untuk meniru Keluarga Kudus (Yesus, Maria dan Yusuf).
c. Untuk memberi teladan yang baik kepada anak-anak.
d. Untuk memelihara ikatan tali kekeluargaan.
"Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20)

Berapa kali suatu keluarga sebaiknya berdoa bersama?
Sekurang-kurangnya sekali sehari, sebaiknya setelah makan malam, ketika segenap anggota keluarga sedang bersama-sama.

Mengapa umat Katolik memiliki patung-patung dan gambar-gambar orang-orang kudus?
a. Karena mereka ingin menghormati Santa Perawan Maria dan para kudus, sama seperti kita menghormati para pahlawan.
b. Karena dengan melihat gambar-gambar dan patung-patung dari para kudus Allah, menolong kita untuk mengarahkan pikiran kita pada "perkara-perkara yang diatas" (Kolose 3:2) dan dengan demikian menolong kita dalam berdoa.

Bahan Renungan

Selain doa-doa seperti Bapa Kami dan Salam Maria, kita mesti sering berdoa langsung dari hari kita dengan kata-kata kita sendiri. Doa-doa kita yang terbaik seringkali dilakukan bahkan tanpa mengejawantahkan pikiran-pikiran kita dalam kata-kata. Ini disebut "berdoa dalam kata-katamu sendiri tanpa kata-kata". Sebutan lain bagi hal ini adalah doa pikiran atau meditasi. Berdoa dengan cara ini barang lima-belas atau dua-puluh menit setiap hari adalah salah satu cara yang terbaik untuk membangun persahabatan dengan Tuhan kita.

Amat baik untuk berdoa di siang hari dengan doa-doa singkat, seperti "Yesus, aku mengasihimu." "Ya Tuhan, saya mempersembahkan pekerjaan saya saat ini bagi dosa-dosa saya," "Ya Yesus, kasihanilah."

Tidak harus berlutut pada waktu berdoa, akan tetapi dengan sambil berlutut, ini bisa membantu menciptakan sikap perilaku dan semangat doa yang sesuai pada waktu berdoa, terutama pada waktu doa pagi dan doa malam.

http://www.gerejakatolik.net/

Api Penyucian


Apakah yang dimaksud dengan Api Penyucian?
Suatu keadaan atau kondisi hukuman sementara setelah kematian. Sebagai kontrasnya, neraka adalah keadaan atau kondisi hukuman abadi. Ini merujuk pada pemurnian, penyucian. Api Penyucian adalah "tempat" dimana jiwa-jiwa dibersihkan dari akibat-akibat dosa

Bagaimana kita tahu bahwa Api Penyucian itu ada?
Alkitab, Tradisi, dan ajaran serta praktek Gereja Katolik, dan bahkan akal sehat sekalipun, membuktikan adanya Api Penyucian

Bagaimana akal sehat bisa menunjukkan keberadaan Api Penyucian?
Hanya orang-orang yang menanggung dosa maut yang masuk ke neraka. Di lain pihak, tak seorangpun bisa masuk ke surga meski hanya dengan dosa yang terkecil sekalipun. Pasti ada tempat penebusan dan pemurnian bagi dosa-dosa ringan dan kekurangan-kekurangan kita lainnya.

Siapa yang masuk ke Api Penyucian?
Mereka yang telah memelihara karunia rahmat tetapi:
a. meninggal dengan masih memiliki dosa-dosa ringan yang belum dimaafkan.
b. meninggal tanpa melakukan penitensi yang mencukupi untuk membayar hutang hukuman sementara yang diakibatkan oleh dosa-dosa mereka di masa lalu.

Apakah yang dimaksud dengan: "hukuman sementara sebagai akibat dosa" ?
Meskipun Allah mengampuni dosa-dosamu, Dia tetap menuntut penitensi atau hukuman dalam hidup ini atau hidup yang berikutnya.

Apakah ada penderitaan di Api Penyucian bagi mereka yang masuk kesana?
Ya, selain disebabkan karena untuk sementara tertunda dari persatuan dengan Allah di surga, mereka yang di api penyucian juga harus menderita sengsara proses pemurnian.

Berapa lama seseorang harus menderita di Api Penyucian?
Tergantung dari jumlah dan besar dosa-dosa mereka yang harus ditebus.

Setelah dilepaskan dari Api Penyucian, kemanakah kita?
Ke surga untuk berada bersama-sama dengan Allah dalam sukacita sempurna yang abadi.

Bagaimana kamu bisa menolong jiwa-jiwa di Api Penyucian?
Kamu bisa memperpendek penderitaan mereka dengan merayakan Misa Kudus bagi mereka, berdoa bagi mereka dan melakukan perbuatan-perbuatan amal bagi mereka.

Apakah Alkitab mengajarkan kita untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah meninggal?
Ya, kita mengetahui bahwa Yudas Makabeus mengirim 12000 keping perak ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban bagi dosa-dosa mereka yang sudah meninggal. (2 Makabe 12:43)

Bagaimana kamu bisa terhindar dari Api Penyucian?
Dengan berusaha untuk menghindari segala dosa-dosa, bahkan yang terkecil sekalipun, dan dengan melakukan penitensi bagi dosa-dosa yang telah dimaafkan.



Bahan Renungan


Hari Raya seluruh jiwa adalah hari yang disediakan oleh Gereja bagi doa-doa dan Misa-Misa khusus bagi jiwa-jiwa yang menderita di Api Penyucian. Hari ini dirayakan setiap tanggal 2 November.

Mereka yang berada di Api Penyucian tidak dapat menolong diri mereka sendiri. Kita harus membantu mereka dengan doa-doa kita dan pengurbanan kita. Yang kita tahu, mereka pada gilirannya juga bisa dan dapat berdoa bagi kita.

@http://www.gerejakatolik.net/

Alkitab dan Tradisi


Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. [Ibrani 1:1-2]

Apakah yang dimaksud dengan Alkitab?
Suatu kumpulan tulisan-tulisan yang merupakan hasil inspirasi Allah dan yang mengandung pesan-pesan keselamatan.
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" [2 Timotius 3:16-17]

Apa yang dimaksud dengan kata "hasil inspirasi Allah"?
Artinya adalah bahwa Allah memilih beberapa orang dan membimbing mereka untuk menuliskan segala hal, dan hanya hal-hal tertentu, yang Allah ingin untuk dituliskan.
"Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." [2 Petrus 1:21].

Lantas, sesungguhnya siapakah pengarang Alkitab yang sebenarnya?
Allah tentunya, karena Dialah yang membimbing orang-orang ini untuk menuliskan hal-hal yang diinginkan-Nya, meskipun Dia membiarkan mereka menulis dengan bahasa dan gaya mereka masing-masing.
"Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus."[Galatia 1:11-12].

Kapankah segala tulisan-tulisan ini dijadikan satu?
Gereja Katolik menjadikan semuanya dalam satu buku antara tahun 350-405 Masehi.

Bagaimana pembagian dalam Alkitab?
Alkitab terbagi dalam dua bagian utama, Perjanjian Lama (Yahudi) dan Perjanjian Baru.

Apa yang termasuk dalam Perjanjian Lama?
Perjanjian Lama mengandung hal-hal yang diwahyukan oleh Allah kepada umat manusia sejak awal dunia sampai dnegan kedatangan Putera-Nya, Yesus Kristus.

Apa yang termasuk dalam Perjanjian Baru?
Perjanjian Baru mengandung apa yang Tuhan wahyukan melalui Putera-Nya dan melalui Para Rasul-Nya

Apakah mungkin seseorang bisa salah mengartikan isi Alkitab?
Memang benar, bahkan Alkitab sendiri mengatakan demikian.
"Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. "[2 Petrus 3:16].

Apakah segala pengetahuan kita tentang apa yang Tuhan ajarkan hanya kita dapat melalui Alkitab saja?
Tidak, ada juga apa yang disebut sebagai Tradisi Suci.
"Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini" [Yohanes 20:30].

Apakah yang dimaksud dengan Tradisi?
Yaitu Firman Allah yang diturunkan kepada kita melalui para Rasul dalam pengajarannya dan melalui para penerusnya dalam Gereja sampai hari ini.
"Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. " [2 Tesalonika 2:15].

Apakah kamu harus percaya pada Tradisi?
Ya, karena Tradisi meneruskan firman Allah yang murni. Tradisi Suci bersama-sama dengan Kitab Suci membentuk satu deposit yang utuh dari firman Allah. Umat Kristen perdana belajar segalanya dari Tradisi, karena baru nanti kemudian sebagian dari ajaran-ajaran Yesus dituliskan. Tulisan yang terakhir dituliskan yaitu menjelang akhir abad pertama.

Apakah kita boleh untuk memilih apa yang kita inginkan?
Tidak, kita wajib untuk menerima segala kebenaran yang tercantum dalam Alkitab dan Tradisi, karena inilah cara Tuhan berbicara kepada kita.

Bagaimana kita dapat mengetahui dan mengerti arti sebenarnya dari firman Allah?
Tugas menjelaskan secara resmi arti dari firman Allah dalam Alkitab dan Tradisi telah dipercayakan kepada Gereja yang hidup, yang didirikan oleh Tuhan kita.

Bahan Renungan

Masalah-masalah duniawi dan masalah-masalah iman datang dari Tuhan yang sama. Oleh karenanya tidak bisa ada kontrakdiksi antara Alkitab dan ilmu pengetahuan karena keduanya sama-sama mencari kebenaran yang tidak bisa diubah. Kisah penciptaan dunia dan umat manusia, sebagai contohnya, tidak dimaksudkan oleh Allah sebagai suatu penjelasan ilmiah, tetapi semata-mata sebagai suatu cara untuk membimbing orang-orang pada masa itu.

"Mengabaikan Kitab Suci sama dengan mengabaikan Kristus [Santo Yeremia]

Banyak orang membeli Alkitab, mulai membacanya dan lantas berhenti, karena membaca Alkitab tanpa bantuan bisa mematahkan semangat. Bacalah Kitab Suci dengan bantuan buku-buku yang berisi tafsiran ayat-ayat Kitab Suci.

@http://www.gerejakatolik.net/

Kunci Persatuan Gereja


Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Matius 16:15-19)

Apakah yang Yesus lakukan untuk memastikan Gereja-Nya akan selalu bersatu?
Dia mengirim Roh Kudus untuk berdiam dalam Tubuh-Nya yang adalah Gereja, mempersatukan semua umat satu dengan yang lain dan dengan diriNya sendiri, Kepala dari Tubuh Kristus.
Dia telah memberikan kita Roh-Nya yang, merupakan kesatuan dan mahluk yang sama dalam kepala dan para anggota-anggotanya, menghidupkan, mempersatukan, dan menggerakan seluruh Tubuh. {Konsili Vatikan II, paragraf 7)
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisa, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. (Efesus 4:3-6)

Siapakah instrumen terutama pengajaran dan karya yang mempersatukan dari Roh Kudus di dalam Gereja?
Sri Paus, yang adalah Uskup Roma dan Vikarius Kristus di dunia. Dia adalah kepala yang terlihat dari seluruh Gereja Katolik.
"Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya." (Yehezkiel 34:23)

Siapakah Paus yang pertama?
Rasul Petrus, yang diangkat menjadi Paus oleh Yesus Kristus sendiri.

Kapankah Yesus membuat Santo Petrus sebagai Paus pertama?
Sesaat sebelum Dia naik ke sorga, Yesus memberikan otoritas penuh kepada Santo Petrus atas seluruh Gereja-Nya. Beberapa bulan sebelumnya, Dia telah menjanjikan hal ini.
"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga..." (Matius 16:18-19)
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku....Gembalakanlah domba-domba-Ku...Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:15-17)

Apakah otoritas Petrus berakhir setelah dia wafat?
Tidak. Kuasa itu diteruskan kepada Santo Linus, dan setelah dia wafat, diteruskan kepada yang berikutnya, demikian secara terus-menerus selama 2000 tahun.
Untuk menemukan Gereja Kristus yang sejati di dunia ini, engkau harus menemukan Petrus atau penggantinya yang sah. "Dimana Petrus berada, disanalah Gereja berada." (Santo Ambrosius, abad ke-4)

Apakah Yesus menginginkan kita untuk mematuhi Sri Paus dalam hal agama?
Ya, karena kepatuhan dan kesetiaan kepada Sri Paus adalah salah satu syarat utama dari Tuhan Yesus demi persatuan dalam Gereja-Nya.
"Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Matius 16:19)
"Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita.." (Yohanes 17:21)

Apakah Sri Paus bisa salah ketika mengajarkan ajaran agama?
Tidak ketika beliau mengajar secara resmi (ex cathedra) sebagai kepala Gereja. Dia mendapat rahmat perlindungan khusus yang diberikan Allah supaya terhindar dari kesalahan pengajaran.

Poin-poin Praktis

• Roh Kudus tinggal dalam anggota-anggota Gereja dan membantu mereka dengan rahmat-Nya sesuai dengan tugas-tugas mereka. Ini cara-Nya membimbing Gereja dan memberi hidup dan persatuan. "Seperti Kristus adalah Kepala Gereja, demikian juga Roh Kudus menjiwai Gereja. (Paus Leo XIII)

• Sri Paus tinggal di kota Vatikan, suatu wilayah yang independen di dalam lingkup wilayah kota Roma, Italia. Dia adalah Uskup Roma. Sejak jaman Santo Petrus, Uskup Roma selalu menjabat sebagai Paus. Ketika seorang Paus wafat, para Kardinal memilih penggantinya.

@http://www.gerejakatolik.net/

Peristiwa Penting dalam Sejarah Gereja


Peristiwa Penting dalam Sejarah Gereja
(setelah wafatnya Kristus)

33 M Peristiwa Pantekosta pertama, turunnya Roh Kudus ke atas para rasul. Santo Petrus berkhotbah di Yerusalem; 3000 orang dibaptis menjadi komunitas Kristen yang pertama. Santo Stefanus, deakon, dirajam dengan batu sampai mati di Yerusalem. Dia dihormati sebagai martir Kristen yang pertama.

34 M Santo Paulus, yang sebelumnya dikenal sebagai Saulus, penindas umat Kristen, bertobat dan dibaptis. Setelah tiga tahun hidup sendirian di gurun, dia bergabung dengan kelompok para Rasul. Dia melakukan tiga perjalanan misionaris utama dan dikenal sebagai Rasul bagi kaum non-Yahudi. Dia dipenjarakan dua kali di Roma dan dipenggal disana antara tahun 64-67.

39 M Kornelius, orang Yunani, dan keluarganya dibaptis oleh Santo Petrus, sebuah kejadian penting yang melambangkan misi Gereja kepada segenap manusia.

42 M Penindasan umat Kristen di Palestina terjadi pada pemerintahan raja Herodes Agrippa. Santo Yakobus bin Zebedeus, rasul pertama yang terbunuh menjadi martir, dipenggal kepalanya pada tahun 44. Santo Petrus dipenjarakan untuk beberapa waktu. Banyak umat Kristen melarikan diri ke Antiokia, menandakan awal dari penyebaran Kristen melampaui batas-batas wilayah Palestina. Di Antiokia, para pengikut Kristus untuk pertama kalinya disebut dengan sebutan Kristen.

49 M Umat Kristen di Roma, yang waktu itu dianggap sebagai bagian dari sekte Yahudi, sangat terpukul oleh dekrit yang dikeluarkan oleh kaisar Claudius yang isinya melarang ibadat Yahudi di sana.

51 M Konsili Yerusalem, dimana semua Rasul hadir dibawah pimpinan Santo Petrus, menyatakan bahwa sunat, aturan makanan, dan berbagai peraturan hukum Musa tidak diharuskan bagi kaum non-Yahudi yang menjadi Kristen. Dekrit yang penting ini dikeluarkan sebagai reaksi atas kaum Yahudi-Kristen yang memaksa bahwa umat Kristen harus mengikuti aturan hukum Musa untuk diselamatkan.

64 M Penindasan dimulai di Roma dibawah caesar Nero, dimana sang caesar memulai kebakaran yang menghanguskan setengah kota Roma, lantas memfitnah umat Kristen.

64 - 67 M Santo Petrus wafat sebagai martir di kota Roma selama penindasan oleh Nero. Dia mendirikan keuskupan di sana dan menghabiskan tahun-tahun terakhirnya disana setelah berkhotbah di Yerusalem, mendirikan keuskupan di Antiokia, dan memimpin Konsili Yerusalem.

70 Penghancuran kota Yerusalem oleh Titus

88 - 97 Masa jabatan Paus Santo Clement I, penerus ketiga setelah Petrus sebagai Uskup Roma. Beliau adalah salah satu Bapa Apostolik Gereja. Surat Pertama kepada umat di Korintus, ditulis oleh Gereja di Roma kepada Gereja di Korintus, untuk menyelesaikan persengketaan penyingkiran Uskup yang sah di Korintus. Caesar Domitian menindas umat Kristen, terutama di kota Roma.

100 Wafatnya Santo Yohanes, Rasul dan Evangelis, menandai berakhirnya jaman Para Rasul dan generasi pertama Gereja. Pada akhir abad tersebut, Antiokia, Alexandria, Efesus di Timur, dan Roma di Barat, semuanya telah merupakan pusat populasi Kristen dan pengaruh Kristen.

107 Santo Ignatius dari Antiokia menjadi martir di Roma. Dia adalah penulis Kristen pertama yang menggunakan kata "Gereja Katolik"

112 Caesar Trajan, dalam jawabannya terhadap Pliny, gubernur wilayah Bithynia, memerintahkannya untuk tidak mengejar umat Kristen, tetapi menghukum mereka jika mereka menolak untuk menghormati dewa-dewa Romawi di hadapan umum. Jawaban resmi ini menjadi standar perlakuan magistrat Romawi dalam berurusan dengan umat Kristen.

117-138 Penindasan dibawah kaisar Hadrian. Banyak dari Kisah-kisah para martir berasal dari periode ini.

125 Penyebaran ajaran Gnostikisme, suatu kombinasi dari ajaran filosofi Plato dan agama-agama misterius dari Timur. Para pengikutnya mengaku bahwa prinsip-prinsip pengetahuan yang rahasia memberikan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan dengan wahyu Ilahi dan iman. Salah satu tema Gnostik, menyangkal ke-Allah-an Yesus, sementara yang lainnya menyangkal kemanusiaan Yesus, dan menganggapnya hanya penampilan belaka. (Docetisme, Fantasiaisme)

144 Pengucilan Marcion, uskup dan penyeleweng ajaran iman, yang mengaku bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama sekali bertolak belakang dan tidak berhubungan sama sekali, dan bahwa tidak ada hubungan antara Allah orang Yahudi dan Allah orang Kristen, dan bahwa Kanon Alkitab hanya terdiri dari sebagian Injil Lukas dan 10 surat-surat Santo Paulus. Marcionisme berhasil diatasi oleh Roma pada tahun 200 dan dikutuk oleh konsili di Roma pada tahun 260, tetapi penyelewengan ini masih muncul hingga beberapa abad di wilayah Timur dan masih punya pengikut hingga Abad Pertengahan.

155 Santo Polycarp, Uskup Smyrna dan murid Santo Yohanes Penginjil, wafat sebagai martir.

156 Mulai munculnya Montanisme, semacam ekstrimisme religius. Ajaran-ajarannya terutama adalah kedatangan Yesus yang kedua kalinya, penyangkalan terhadap kekudusan Gereja dan kuasa untuk mengampuni dosa, dan moralitas religius yang berlebihan. Penyelewengan ini yang dipimpin oleh Montanus dari Phrygia dan yang lain-lain, dikutuk oleh Paus Santo Zephyrinus (199-217)

161-180 Masa pemerintahan Marcus Aurelius. Penindasan olehnya yang dimulai setelah terjadinya bencana-bencana alam, lebi kejam dibanding para pendahulunya.

165 Santo Justinus, salah satu penulis penting Gereja perdana, menjadi martir di Roma.

180 Santo Irenaeus, Uskup Lyons dan salah satu teolog besar masa itu, menulis Adversus Haereses (Melawan Para Penyeleweng/kaum heretiks). Dia menyatakan bahwa ajaran dan tradisi oleh Tahta Roma adalah standar bagi kepercayaan Kristen.

196 Kontroversi menyangkut tanggal perayaan Paskah - hari Minggu, menurut tradisi Barat, atau tanggal 14 dari bulan Nisan (dalam kalender Yahudi), tidak peduli hari apa, sesuai praktek di Timur. Kontroversi ini tidak selesai pada saat itu. Didache, adalah rekaman penting kepercayaan Kristen, praktek ibadat dan pemerintahan, pada abad pertama. Bahasa Latin diperkenalkan sebagai salah satu bahasa liturgi di Barat. Bahasa-bahasa liturgi lainnya adalah Aram dan Yunani. Sekolah Katekis Alexandria, didirikan di pertengahan abad kedua, memperluas pengaruhnya menyangkut pelajaran doktrin dan instruksi dan interpretasi/penafsiran Alkitab.

202 Penindasan terhadap umat Kristen oleh kaisar Septimius Severus yang ingin mendirikan satu agama sederhana yang sama di seluruh wilayah kekaisaran.

206 Tertulianus, yang masuk agama Katolik sejak tahun 197 dan merupakan penulis Gerejawi besar yang pertama dari tradisi Latin, bergabung dengan kaum pembangkang Montanis. Dia meninggal pada tahun 230

215 Meninggalnya Santo Clement dari Alexandria, guru dari Origen dan bapa pendiri sekolah teologi Alexandria.

217-235 Santo Hippolytus, sang anti-paus pertama. Dia bersatu kembali dengan Gereja sewaktu berada dalam penjara selama penindasan tahun 235.

232-254 Origen mendirikan Sekolah Teologi di Kaisarea setelah mengalami pembuangan di tahun 231 sebagai kepala sekolah Alexandria. Dia meninggal di tahun 254. Dia adalah seorang pakar dan penulis yang menghasilkan banyak karya tulis. Dia adalah salah seorang pendiri teologi sistematik dan membawa pengaruh yang luas selama waktu yang lama.

242 Manicaeisme muncul di Persia, adalah kombinasi beberapa kesalahan ajaran yang berasumsi bahwa dua prinsip utama (kebaikan dan kejahatan) bekerja dalam karya penciptaan dan kehidupan, dan bahwa tujuan utama dari perjalanan manusia adalah pembebasan dari kejahatan (materi). Ajaran ini menyangkal kemanusiaan Kristus, sistem sakramental, otoritas Gereja (dan negara), dan mendukung suatu tata moral yang mengancam ketentraman sosial. Pada abad ke-12 dan ke-13, ajaran ini muncul kembali sebagai Albigensianisme dan Katharisme.

249-251 Penindasan oleh Decius. Banyak diantara orang-orang yang murtad selama penindasan, memohon untuk diterima kembali oleh Gereja pada tahun 251. Sri Paus Santo Kornelius setuju dengan Santo Cyprianus bahwa kaum lapsi (orang-orang yang murtad) ini diterima kembali kedalam Gereja setelah memenuhi persyaratan penitensi yang telah ditentukan. Dilain pihak, anti-paus Novatianus bersikeras bahwa orang-orang yang murtad dari Gereja selama penindasan dan/atau mereka yang bersalah atas dosa berat setelah pembaptisan tidak dapat dimaafkan dan diterima kembali dalam persekutuan dengan Gereja. Ajaran salah ini ditolak keras oleh Synod Romawi pada tahun 251.

250-300 Neo-Platonisme oleh Plotinus dan Porphyry bertambah pendukungnya

251 Novatianus, sang anti-paus, dikecam di Roma.

256 Sri Paus Santo Stefanus I menerima validitas pembaptisan yang dilakukan secara sebagaimana mestinya, meskipun dilakukan oleh kaum penyeleweng Gereja, dalam dokumen Kontroversi Pembaptisan-ulang.

257 Penindasan terhadap umat Kristen oleh kaisar Valerianus, yang berusaha menghancurkan Gereja sebagai suatu struktur sosial.

258 Santo Cyprianus, Uskup Kartago, menjadi martir.

260 Santo Lucianus mendirikan Sekolah Teologi Antiokia, sebuah pusat studi Alkitab yang berpengaruh. Sri Paus Santo Dionisius mengecam Sabellianisme, yang serupa dengan Modalisme (seperti juga Monarchianisme dan Patripassianisme). Ajaran sesat ini menyatakan bahwa Bapa, Putera, dan Roh Kudus bukanlah personifikasi Allah yang berbeda, tetapi adalah tiga mode dan manifestasi-diri oleh Allah yang satu. Santo Paulus dari Thebes menjadi pertapa.

261 Gallienus mengeluarkan dekrit toleransi yang mengakhiri secara umum penindasan yang berlangsung selama 40 tahun.

292 Diocletianus membagi Kekaisaran Romawi menjadi Timur dan Barat. Pembagian tersebut memperkuat perbedaan-perbedaan politik, kultur, dan lain-lainnya antara dua bagian Kekaisaran dan selanjutnya mempengaruhi perkembangan yang berbeda dalam Gereja di Timur dan di Barat. Prestise Roma mulai menurun.

303 Penindasan dilanjutkan oleh Diocletianus. Penindasan ini mencapai puncaknya pada tahun 304.

305 Santo Antonius dari Heracles mendirikan yayasan bagi para biarawan-pertapa di dekat Laut Merah, Mesir.

306 Peraturan lokal yang pertama menyangkut hidup selibat religius diberlakukan oleh sebuah konsili yang dilaksanakan di Elvira, Spanyol. Para uskup, imam, deakon dan para pelayan lainnya dilarang untuk memiliki istri.

311 Suatu dekrit toleransi dikeluarkan oleh Galerius atas desakan Konstantinus Agung dan Licinius secara resmi mengakhiri penindasan terhadap umat Kristen di Barat. Masih terjadi penindasan di wilayah Timur.

313 Dekrit Milan dikeluarkan oleh Konstantinus dan Licinius, mengakui agama Kristen sebagai agama yang sah dalam wilayah kekaisaran Romawi.

314 Suatu konsili di Arles mengutuk Donatisme, dan menyatakan bahwa pembaptisan yang dilakukan oleh para penyeleweng Gereja sebagai sah, dengan pertimbangan pada prinsip sakramen yang mendapatkan efektivitasnya dari Kristus, bukan dari kondisi spiritual sang pelayan iman. Ajaran sesat ini (Donatisme) kembali dikutuk oleh konsili yang dilaksanakan di Kartago pada tahun 411.

318 Santo Pachomius mendirikan dasar pertama dari hidup senobis (bersama), kebalikan dari hidup soliter para pertapa di wilayah Mesir utara.

325 Konsili Ekumenikal Nikea I. Keputusannya yang terutama adalah pengutukan terhadap ajaran Arianisme, salah satu ajaran sesat yang paling membahayakan Gereja, yaitu yang menyangkal ke-Allahan Yesus. Heresi ini ditimbulkan oleh Arius dari Alexandria, seorang imam. Kaum Arian dan beberapa variasinya mempropagandakan ajaran mereka secara luas dan mendirikan hirarki gerejawi sendiri dan menimbulkan kegoncangan di dalam Gereja selama beberapa abad. Konsili ini turut berperan dalam formulasi Kredo Nikea (Syahadat Nikea-Konstantinopel). Hasil-hasil lainnya dari konsili Nikea I adalah tanggal perayaan Paskah yang tetap (tidak berubah-ubah), dan dikeluarkannya peraturan-peraturan disiplin untuk para imam, dan mengadopsi pemisahan sipil wilayah kekaisaran sebagai model bagi organisasi yurisdiksi dalam tubuh Gereja.

326 Dengan dukungan dari Santa Helena, ibunda kaisar Konstantinus, Salib Benar yang digunakan untuk menyalibkan Kristus ditemukan.

337 Peristiwa pembaptisan dan wafatnya kaisar Konstantinus.

342 Dimulainya masa penindasan 40 tahun di wilayah Persia.

343-344 Konsili Sardica menguatkan doktrin yang diformulasikan oleh konsili Nikea I dan juga menyatakan bahwa para Uskup memiliki hak petisi kepada Sri Paus sebagai otoritas tertinggi dalam Gereja.

361-363 Kaisar Julianus yang murtad, melancarkan kampanye yang gagal melawan Gereja dalam usahanya untuk mengembalikan paganisme sebagai agama resmi kekaisaran.

365 Penindasan terhadap kaum Kristen ortodoks oleh Kaisar Valens di wilayah Timur.

376 Permulaan invasi oleh kaum barbar di wilayah Barat.

379 Wafatnya Santo Basil, Bapa Monastisisme (hidup membiara) di Timur. Tulisan-tulisannya memberi sumbangan besar bagi perkembangan tata aturan hidup kaum religius.

381 Konsili Ekumenikal Konstantinopel I. Konsili ini mengecam berbagai variasi Arianisme, termasuk juga Macedonianisme, yang menyangkal ke-Allahan Roh Kudus. Konsili ini turut berperan dalam formulasi Kredo Nikea, menyetujui suatu kanon yang mengakui Konstantinopel sebagai Tahta kedua setelah Roma dalam hal wibawa dan kehormatan.

382 Penentuan Kanon Kitab Suci, yaitu daftar resmi kitab-kitab yang dinyatakan sebagai wahyu Allah dalam Alkitab, dalam Dekrit Sri Paus Santo Damasus dan dipublikasikan oleh Konsili regional di Kartago pada tahun 397. Kanon tersebut didefinisikan secara resmi oleh Konsili Trente pada abad ke-16.

382-406 Santo Yeremia menterjemahkan Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Latin. Hasil karyanya disebut sebagai Alkitab versi Vulgata.

410 Kaum Visigoth dibawah pimpinan Alaric memporak-porandakan kota Roma. Bala-tentara Romawi yang terakhir meninggalkan wilayah Inggris. Menurunnya kekaisaran Romawi kira-kira sejak masa ini.

430 Wafatnya Santo Agustinus yang menjabat sebagai Uskup Hippo selama 35 tahun. Dia adalah pendukung kuat doktrin-doktrin yang ortodoks terhadap Manicaeisme, Donatisme, Pelagianisme. Tulisan-tulisannya yang mendalam dan meliputi aspek yang luas membuatnya sebagai pengaruh yang dominan dalam pemikiran Kristen selama berabad-abad.

431 Konsili Ekumenikal Efesus. Konsili ini mengutuk Nestorianisme, ajaran sesat yang menyangkal persatuan sifat keAllahan dan kemanusiaan dalam Kristus. Konsili ini mendefinisikan gelar Maria sebagai Theotokos (Pembawa Allah), juga gelar Bunda Putera Allah yang menjadi Manusia, dan mengutuk Pelagianisme. Ajaran sesat Pelagianisme, bermula dari asumsi bahwa Adam memiliki hak alami terhadap hidup supernatural, berpegang bahwa manusia bisa mendapatkan penyelamatan lewat usaha-usaha dari kekuatannya yang alami dan kehendak bebas. Ajaran ini meliputi kesalahan terhadap pemahaman dosa asa, makna dari rahmat dan hal-hal lainnya. Variasi ajaran Pelagianisme lainnya juga dikutuk oleh sebuah konsili di Orange pada tahun 529.

432 Santo Patrick tiba di Irlandia. Pada saat wafatnya di tahun 461, nyaris seluruh negeri itu telah memeluk Katolik, didirikannya banyak biara-biara dan terbentuknya hirarki Gereja di sana.

438 Peraturan Theodosian, suatu kompilasi dekrit-dekrit bagi kekaisaran, yang dikeluarkan oleh Theodosius II. Peraturan ini membawa pengaruh besar bagi perundang-undangan sipil dan gereja.

451 Konsili Ekumenikal Kalsedon. Keputusan utamanya yaitu pengutukan ajaran sesat Monofisit (yang juga disebut Eutisianisme), yang menyangkal kemanusiaan Kristus dengan berpegang bahwa Yesus hanya memiliki satu sifat, yaitu keAllahannya.

452 Sri Paus Santo Leo Agung membujuk Atilla pemimpin orang-orang Hun untuk membiarkan kota Roma.

455 Kaum gerombolan penyerang dibawah pimpinan Geiseric memporak-porandakan kota Roma.

484 Patriark Acacius dari Konstantinopel di-ekskomunikasi setelah dia menanda-tangani Henoticon, suatu dokumen yang berisi pengakuan (kapitulasi) terhadap ajaran sesat Monofisit. Ekskomunikasi ini memicu Skisma Acacian yang berlangsung selama 35 tahun.

494 Sri Paus Santo Gelasius I menyatakan dalam suratnya kepada Kaisar Anastasius bahwa seorang Paus memiliki kuasa dan otoritas melebihi seorang kaisar dalam hal-hal spiritual.

496 Clovis, Raja Franks, memeluk agama Katolik dan menjadi pembela Kristen di wilayah Barat. Rakyat Franks menjadi pemeluk Katolik.

520 Biara-biara di Irlandia berkembang pesat sebagai pusat kehidupan spiritual, pelatihan para misionaris, dan kegiatan akademis lainnya.

529 Konsili Orange II mengutuk semi-Pelagianisme.

529 Santo Benediktus mendirikan Biara Monte Cassino. Beberapa tahun sebelum ia wafat di tahun 543 dia menulis peraturan hidup membiara yang membawa pengaruh besar dalam pembentukan formasi dan tata-cara kehidupan religius. Dia dipanggil sebagai Bapa Monastisisme (kehidupan membiara) dari Barat.

533 Yohanes II menjadi Paus pertama yang mengganti namanya. Praktek ini tidak menjadi tradisi sampai masa Sergius IV (tahun 1009).

533-534 Kaisar Justinianus mewartakan Corpus Iuris Civilis kepada seluruh Romawi. Seperti juga perundangan Theodosian, perundangan ini selanjutnya juga mempengaruhi hukum sipil dan gereja.

545 Wafatnya Dionisius Exiguus yang merupakan orang pertama yang melakukan penanggalan sejarah sejak kelahiran Kristus, yang nantinya menghasilkan penggunaan singkatan BC (sebelum Kristus) dan AD (sesudah Kristus). Perhitungannya setidaknya telat 4 tahun.

553 Konsili Ekumenikal Konstantinopel II. Konsili ini mengutuk Tiga Pasal, suatu tulisan yang berbau ajaran sesat Nestorianisme, oleh Theodore dari Mopsuestia, Theodoret dari Sirus dan Ibas dari Edessa.

585 Santo Columban mendirikan sebuah sekolah biara yang berpengaruh di Luxeuil.

589 Konsili Toledo, satu yang terpenting diantara beberapa konsili yang diadakan disana. Kaum Visigoth menolak Arianisme dan Santo Leander mulai pengorganisasian Gereja di Spanyol.

590-604 Masa jabatan Sri Paus Santo Gregorius I Agung. Dia menetapkan format dan gaya kepausan yang terus bertahan hingga abad pertengahan. Dia membawa pengaruh yang besar terhadap doktrin dan liturgi. Dia juga adalah pendukung berat disiplin kehidupan membiara dan selibat religius. Tulisannya yang banyak mencakup banyak topik. Lagu Gregorian disebut demikian sebagai penghormatan terhadapnya.

597 Wafatnya Santo Columba. Dia mendirikan sebuah biara penting di Iona, mendirikan banyak sekolah-sekolah dan melakukan karya misionaris yang menonjol di Skotlandia. Pada akhir abad itu, biara-biara bagi kaum wanita sudah banyak terdapat. Monastisisme di Barat berkembang pesat sementara monastisisme di Timur, dibawah pengaruh Monofisit dan faktor-faktor lainnya, mulai kehilangan semangatnya.

613 Santo Columban mendirikan biara yang berpengaruh di Bobbio di Italia utara. Dia meninggal disana pada tahun 615.

622 Perjalanan Muhammad dari Mekah ke Media menandai awal mula Islam, yang menjelang akhir abad itu telah meliputi nyaris seluruh wilayah selatan Timur Tengah.

628 Heraclius, Kaisar Romawi Timur, merebut Salib Benar dari orang-orang Persia.

649 Konsili Lateran mengutuk dua rancangan (Ecthesis dan Type) yang dikeluarkan oleh kaisar Heraclius dan Konstans II sebagai cara untuk menyatukan kaum Monofisit dengan Gereja.

664 Tindakan-tindakan Sinod Whitby mendorong pemakaian tradisi Latin di wilayah Inggris, terutama menyangkut perayaan Paskah.

680-681 Konsili Ekumenikal Konstantinopel III. Konsili ini mengutuk Monotelitisme, yang menyatakan bahwa Kristus hanya memiliki satu kehendak, ke-Allahannya. Konsili juga mengkritik Sri Paus Honorius I atas suratnya kepada Sergius, Uskup Konstantinopel, dimana dia membuat pernyataan yang kurang jelas, tetapi bukan suatu pernyataan yang sifatnya infalibel, tentang kesatuan kehendak/karya dalam Kristus.

692 Sinod Trullan. Penetapan disiplin selibat religius dalam Gereja Timur yang membolehkan perkawinan sebelum pentahbisan menjadi deakonat, tetapi melarang perkawinan setelah meninggalnya istri yang bersangkutan. Kanon-kanon anti-Roma turut menyumbang munculnya jurang pemisah antara Timur-Barat. Selama abad ini, pengaruh monastisisme Irlandia dan Inggris bertambah besar di Eropa Barat. Sekolah-sekolah dan pengajaran berkurang. Peraturan-peraturan menyangkut hidup selibat menjadi diperketat di Timur.

711 Kaum Muslim menduduki wilayah Spanyol

726 Kaisar Leo III - orang Isauria - melancarkan kampanye melarang penghormatan terhadap gambar/patung religius dan relikwi. Tindakan ini disebut ikonolasma (penghancuran rupa) dan mengakibatkan timbulnya kekacauan di Timur sampai sekitar tahun 843

731 Sri Paus Gregorius III dan sebuah sinod di Roma mengutuk ikonoklasma, dengan sebuah pernyataan bahwa penghormatan gambar/patung religius sesuai dengan tradisi Katolik

732 Charles Martel mengalahkan pasukan Muslim di Poitiers, dan menghambat majunya pasukan mereka di Barat.

744 Biara Fulda didirikan oleh St.Sturmi, seorang murid Santo Bonifacius. Biara ini sangat berpengaruh dalam evangelisasi di Jerman.

754 Suatu konsili yang didukung oleh 300 uskup-uskup Bizantium mendukung bidaah ikonoklasma. Konsili ini dan keputusannya dikutuk oleh sinod Lateran pada tahun 769. Stephen II (III) dimahkotai sebagai pemimpin Pepin dari kaum Franks. Pepin dua kali menginvasi Italia di tahun 754 dan 756, untuk membela Sri Paus terhadap serangan orang-orang Lombard. Dia menghadiahkan tanah kepada kepausan yang disebut Sumbangan Pepin, dan nantinya diperluas oleh Charlemagne (773) dan menjadi bagian dari negara-Gereja

755 Santo Bonifacius (Windrid) menjadi martir. Dia disebut sebagai Rasul dari Jerman karena karya misionarisnya dan pengorganisasian dari hirarki gereja disana.

781 Alcuin dipilih oleh Charlemagne untuk mengorganisasikan sebuah sekolah istana yang menjadi pusat kepemimpinan intelektual

787 Konsili Ekumenikal Nikea II. Konsili ini mengutuk bidaah ikonoklasma - yang menuduh penghormatan terhadap gambar religius sebagai tindakan penyembahan berhala - juga mengutuk bidaah Adopsionisme yang menyatakan bahwa Kristus bukan Putera Allah secara alami, tetapi melalui adopsi. Konsili ini adalah konsili terakhir yang dianggap ekumenikal oleh Gereja Ortodoks.

792 Konsili di Ratisbon mengutuk bidaah Adopsionisme.

800 Charlemagne dimahkotai sebagai kaisar oleh Sri Paus Leo III pada hari Natal. Egbert menjadi raja Sakson Barat. Dia mempersatukan Inggris dan memperkuat Tahta Canterburry.

813 Kaisar Leo V, orang Armenia, membangkitkan kembali bidaah ikonoklasma, yang bertahan hingga tahun 843

814 Kaisar Charlemagne wafat.

843 Perjanjian Verdun membagi kerajaan Franks bagi tiga cucu-cucu laki-laki Charlemagne.

844 Kontroversi Ekaristi yang melibatkan tulisan-tulisan St.Paskasius Radbertus, Ratramnus dan Rabanus Maurus mendorong perkembangan terminologi menyangkut doktrin Kehadiran Sejati.

846 Pasukan Muslim menginvasi Italia dan menyerang kota Roma.

848 Konsili Mainz mengutuk Gottshalk atas ajaran bidaah mengenai predestinasi. Gottschalk juga dikecam oleh Konsli Quierzy tahun 853.

857 Photius menggeser keduduk Ignatius sebagai Patriarck Konstantinopel. Ini menandai awal mula Skisma Photius, suatu keadaan yang tidak menentu antara hubungan Timur-Barat yang belum diklarifikasi lewat riset historis. Photius, orang yang hebat, wafat tahun 891.

865 Santo Ansgar, rasul bagi Skandinavia, wafat.

869 Santo Siril wafat dan saudaranya Santo Metodius (wafat 885) diangkat sebagai uskup. Rasul-rasul bagi Skandinavia membuat suatu sistem alfabet dan menterjemahkan Injil dan liturgi kedalam bahasa Slavia.

869-870 Konsili Ekumenikal Konstantinopel IV. Konsili ini mengeluarkan kecaman kedua terhadap Ikonoklasma, dan mengecam dan menggulingkan Photius dari kedudukan sebagai Patriark Konstantinopel dan mengembalikan Ignatius sebagai Patriark. Ini adalah konsili ekumenikal terakhir yang diadakan di Timur. Pertama kali disebut ekumenikal oleh para kanonis menjelang akhir abad ke-11.

871-900 Masa pemerintahan Alfred Agung, satu-satunya raja Inggris yang pernah diurapi oleh seorang Paus di Roma

@http://www.gerejakatolik.net/info/kronologi.htm

Sejarah Devosi Hati Kudus Yesus


Clauda Alacoquie dan Philiberte Lamyn menamakan anak kelimat dari tujuh anak mereka, Margareta pada hari kelahirannya, 22 Juli 1647. Margaret yang dilahirkan di Lauthecourt, Perancis, nyaris tidak mengenal ayahnya karena dia meninggal karena pneumonia ketika Margaret berusia delapan tahun. Tidak lama setelah ayahnya wafat, Margaret dikirim ke sekolah asuhan biara dimana di adalah murid yang unggul sampai ketika berusia sebelas tahun dia menderita demam rematik dan harus menghabiskan empat tahun selanjutnya berbaring di ranjang.

Sekembalinya ke rumah keluarganya, Margaret menemukan bahwa keluarganya berada dalam kondisi keuangan yang sulit sejak ayahnya meninggal. Para kerabat Claude sekarang menguasai rumahnya dan memperlakukan Philiberte dan anak-anaknya seperti pembantu rumah tangga. Situasi yang menyedihkan ini berlangsung terus hingga anak tertua Philiberte menginjak usia dewasa di mata hukum dan kontrol harta benda keluarga kembali jatuh ke tangan keluarga Philiberte.

Margaret punya kecintaan yang besar terhadap Yesus sepanjang masa kecilnya. Cintanya yang kuat kepada Yesus yang hadir di Sakramen Mahakudus, membawanya pada usia dua puluh dua tahun untuk memasuki komunitas biarawati yang didirikan oleh St.Franciscus de Sales, yang disebut Tarekat Kunjungan di Paray-le-Monial. Komunitas ini didirikan atas dasar prinsip kerendahan hati dan tidak mementingkan diri sendiri, yang mana pengalaman-pengalaman Margaret dibawah perlakuan kerabat-kerabatnya telah mempersiapkan dirinya dengan baik. Setelah mengucapkan profesinya, dia diberi nama Maria, yang ditambahkan kepada nama aslinya Margaret.

Pada tanggal 27 Desember 1673, hari Pesta St.Yohanes Penginjil, Margaret Maria mendapat suatu pengalaman unik ketika sedang berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus. Dia merasa seolah tidak lagi sebagai sosok mahluk yang terpisah. Ditengah pengalaman ini dia merasa seolah Yesus memintanya untuk mengambil posisi sebagai murid yang dikasihi pada saat perjamuan terakhir. Dia membayangkan meletakan kepalanya di dada Yesus sehingga dia dapat mendengar detak jantung-Nya dan mengetahui betapa besar cinta Yesus kepada umat manusia. Yesus bercerita kepada Margaret Maria kesedihanNya atas ketidak-pedulian orang-orang atas kasih-Nya.

Biarawati atasannya tidak menanggapi pengalaman doa Margaret Maria secara serius. Tetapi ketika Margaret bersikeras atas validitas pengalaman-2 tersebut, atasannya tersebut menunjuk sejumlah teolog untuk mendengarkan kisah pengalaman Margaret. Mereka berkesimpulan bahwa Margaret menderita delusi. Margaret menyimpan penderitaan ini di dalam hatinya hingga romo Claude de La Colombiere, seorang Yesuit, dipilih sebagai pembimbing spiritualnya. Barulah dia menemukan seseorang yang percaya bahwa pengalamannya betul-betul terjadi.

Margaret Maria terus mengalami penglihatan-penglihatan Yesus. Dia menunjukan jantung-hatinya, yang ditembusi oleh lembing sewaktu peristiwa penyaliban, kepada Margaret dan mengatakan bahwa hati-Nya itu melambangkan kasih-Nya. Hati-Nya itu menyala-nyala oleh kasih, dan Tuhan meminta Margaret Maria untuk memberitakan ini ke seluruh dunia.

Yesus mengatakan kepadanya bahwa Dia menginginkan suatu pesta gereja yang merayakan kasih-Nya pada hari Jumat setelah Pesta Agung Corpus Christi (Pesta Tubuh dan Darah Kristus). Dia juga memberitahukan permintaan-Nya untuk suatu devosi khusus para hari Jumat pertama setiap bulannya untuk menerima Komuni Kudus untuk membayar sikap tidak berterima kasih manusia. Margaret Maria merelay informasi ini kepada pembimbing spiritualnya, romo de La Colimbiere, yang paling bertanggung jawab atas penyebaran devosi ini. Margaret Maria wafat pada tanggal 17 Oktober 1690. Setelah penelitian yang sangat seksama atas hidupnya dan penglihatan-penglihatan yang dialaminya, Margaret Maria dibeatifikasi di tahun 1864 dan dikanonisasi pada tahun 1920.

Devosi jaman modern terhadap Hati Kudus Yesus menyebar luas dari Paray-le-Monial tahun 1907 oleh romo Mateo Crawley-Boevey, SSCC. Gerakan ini mendorong orang-orang untuk mentahtakan lukisan gambar Hati Kudus di rumah-rumah mereka, dan untuk mengkonsekrasikan diri mereka kepada kasih Yesus yang diberikan kepada kita semua, dan untuk menghadiri Misa dan menerima Komuni Suci selama sembilan Jumat Pertama berturut-turut seperti diinstruksikan Yesus kepada St.Margaret Maria Alacoque. Yesus menjanjikan bahwa siapa yang melakukannya akan diberkati dengan rahmat ketekunan terakhir dan tidak akan meninggal tanpa sempat menerima Sakramen terakhir Gereja (sakramen-sakramen terakhir, sebetulnya adalah sejumlah sakrament yang meliputi perayaan ibadah rekonsiliasi, Viaticum [Komuni Suci bagi "perjalanan"], dan ibadah pengurapan orang sakit.)


NOVENA KEPADA HATI KUDUS YESUS

(novena ini dilakukan 9 hari berturut-turut pada jam-jam yang sama)

Ya Yesus, Engkau berkata: "Mintalah maka akan diberkan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu." Dengan perantaraan Maria Bunda-Mu tersuci aku memanggil Engkau, aku mencari dan memohon kepada-Mu untuk mendengarkan permohonanku ini.
(Sebutkan karunia yang anda minta)

Ya Yesus, Engkau berkata: "Apa saya yang kau minta kepada Bapa-Ku dengan nama-Ku. Dia akan memberikannya kepadamu." Aku memohon dengan rendah hati dan penuh kepercayaan dari Bapa Surgawi dalam nama-Mu, dengan perantaraan Maria Bunda-Mu tersuci, untuk mengabulkan permohonanku ini.
(Sebutkan permohonan anda)

Ya Yesus, Engkau berkata: "Langit dan bumi akan musnah, tetapi Sabda-Ku tidak akan musnah." Dengan perantaraan Maria Bunda-Mu tersuci aku percaya bahwa permohonanku akan dikabulkan
(Sebutkan permohonan anda)

Yesusku, Tuhan jiwaku, Engkau berjanji bahwa Hati Kudus-Mu akan menjadi laut kerahiman bagi orang-orang yang berharap pada-Mu, aku sungguh percaya bahwa Engkau akan mengabulkan apa yang aku minta, walaupun itu memerlukan mukjizat. Pada siapa aku akan mengetuk kalau bukan pada hati-Mu. Terberkatilah mereka yang berharap pada-Mu.
Ya Yesus, aku mempersembahkan kepada Hati-Mu (penyakit ini, jiwa ini, permohonan ini). Pandanglah dan buatlah apa yang hati-Mu kehendaki.

Ya Yesus, aku berharap pada-Mu dan percaya, kepada-Mu aku mempersembahkan diriku, di dalam Engkau aku merasa aman. (1x Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan)

Hati Kudus Yesus, aku berharap pada-Mu
(Ulangi 10x dengan penuh semangat)

Ya Yesus yang baik, Engkau berkata: "Jika engkau hendak menyenangkan Daku, percayalah kepada-Ku. Jika engkau hendak lebih menyenangkan Daku, berharaplah pada-Ku selalu." Padamu Tuhan, aku berharap, agar aku tidak binasa selamanya. Amin.

DOA KEPADA HATI KUDUS YESUS

Ya Tuhan, aku berdoa, agar di rumahku ada damai, ketenangan dan kesejahteraan di dalam naungan-Mu. Berkatilah dan lindungilah usahaku, pekerjaanku, dan semua yang Kauserahkan kepadaku, segala keinginanku. Usirlah nafsu dari dalam hatiku, rencana palsu dan pikiran jahat. Tuangkanlah di dalam hatiku, cinta kepada sesama dan anugerahkanlah kepadaku semangat penyerahan yang teguh, teristimewa pada saat kemalangan, agar supaya aku bangun dari kebimbangan. Ya Tuhan, bimbinglah dan lindungilah hidupku dari bahaya-bahaya dan ketidaktentuan dunia. Jangan lupa, ya Yesusku, orang-orang yang kukasihi, baik yang masih hidiup maupun yang sudah meninggal, yang menyebabkan kesedihan kami. Tetapi kami dihibur oleh ketaatan mereka waktu mereka masih hidup, sehingga Engkau tidak menyerahkan mereka kepada maut. Kasihanilah mereka Tuhan, dan bawalah mereka kepada kemuliaan surgawi. Amin.

© www.gerejakatolik.net

Arti Perkawinan Katolik


Arti perkawinan katolik menurut KHK1983 kan.1055 §1 adalah perjanjian (foedus) antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup. Latar belakang definisi ini adalah dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes §48). GS dan KHK tidak lagi mengartikan perkawinan sebagai kontrak.

Tujuan perkawinan
Perkawinan mempunyai tiga tujuan yaitu: kesejahteraan suami-isteri, kelahiran anak, dan pendidikan anak. Tujuan utama ini bukan lagi pada prokreasi atau kelahiran anak. Hal ini berpengaruh pada kemungkinan usaha pembatasan kelahiran anak (KB).

Sifat dasar perkawinan Katolik.
Perkawinan Katolik itu pada dasarnya berciri satu untuk selamanya dan tak terceraikan. Kita menyebutnya sifat Monogam dan Indissolubile. Monogam berarti satu laki-laki dengan satu perempuan, sedang indissolubile berarti, setelah terjadi perkawinan antara orang-orang yang dibaptis (ratum)secara sah dan disempurnakan dengan persetubuhan, maka perkawinan menjadi tak terceraikan, kecuali oleh kematian. Ini dapat kita temukan dalam Hukum Gereja tahun 1983 (kan. 1141).

Yang dimaksud dengan perkawinan Katolik adalah perkawinan yang mengikuti tatacara Gereja Katolik. Perkawinan semacam ini pada umumnya diadakan antara mereka yang dibaptis dalam Gereja Katolik (keduanya Katolik), tetapi dapat terjadi perkawinan itu terjadi antara mereka yang salah satunya dibaptis di Gereja lain non-Katolik.

Perkawinan antara orang-orang yang dibaptis disebut ratum (kan. 1061) sedangkan perkawinan antara orang yang salah satunya tidak Katolik disebut perkawinan non ratum. Perkawinan ratum, setelah disempurnakan dengan persetubuhan (consummatum) menjadi perkawinan yang ratum et consummatum yang tidak dapat diputuskan atau dibatalkan oleh kuasa manapun, kecuali kematian (kan. 1141). Perkawinan yang ratum et non consummatum dapat diputuskan oleh Tahta suci oleh permintaan salah satu pasangan (kan. 1142)

Kesepakatan nikah
Kesepakatan nikah atau perjanjian (foedus) yang dibuat oleh kedua pihak yang menikah adalah satu-satunya unsur penentu yang “membuat “perkawinan itu sendiri. Kesepakatan ini harus muncul dari pasangan suami-isteri itu sendri, bukan dari orang lain.
Kesepakatan ini mengandaikan kebebasan dari masing-masing pihak untuk meneguhkan perkawinannya. Ini berarti masing-masing pihak harus 1bebas dari paksaan pihak luar, 2tidak terhalang untuk menikah, dan 3mampu secara hukum. Kesepakatan ini harus dinyatakan secara publik dan sah menurut norma hukum.

Gereja melarang adanya pernikahan bersyarat. Setiap pernikahan bersyarat selalu menggagalkan perkawinan. Gereja mengikuti teori dari Paus Alexander III (1159-1182) bahwa perkawinan sakramen mulai ada atau bereksistensi sejak terjadinya kesepakatan nikah . Namun perkawinan sakramen itu baru tak terceraikan mutlak setelah disempurnakan dengan persetubuhan, karena setelah itu menghadirkan secara sempurna dan utuh kesatuan kasih antara Kristus dan Gereja-Nya. Objek kesepakatan nikah adalah kebersamaan seluruh hidup (consortium totius vitae yang terarah pada 3 tujuan perkawinan di atas.

Penataan hukum
Setiap perkawinan orang Katolik, meski hanya satu yang Katolik, diatur oleh ketiga hukum ini, yaitu 1 hukum ilahi, 2 hukum kanonik, dan 3hukum sipil sejauh menyangkut akibat-akibat sipil. Hukum ilahi adalah hukum yang dipahami atau ditangkap atas dasar pewahyuan, atas dasar akal sehat manusia sebagai berasal dari Allah sendiri.

Contohnya, sifat monogam, indissolubile, kesepakatan nikah sebagai pembuat perkawinan, dan halangan-halangan nikah. Hukum ini mengikat semua orang, tanpa kecuali (termasuk non-katolik). Hukum kanonik atau hukum Gereja adalah norma yang tertulis yang disusun dan disahkan oleh Gereja, bersifat Gerejawi dan dengan demikian hanya mengikat orang-orang yang dibaptis Katolik saja (kan. 11). Sedangkan hukum sipil adalah hukum yang berhubungan dengan efek sipil yang berlaku di daerah ybs., misalnya di Indonesia ini, ada hal-hal yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti usia calon, pencatatan sipil, dsb.

Karena perkawinan menyangkut kedua belah pihak bersama-sama, maka orang non-Katolik yang menikah dengan orang Katolik selalu terikat juga oleh hukum Gereja. Gereja mempunyai kuasa untuk mengatur perkawinan warganya, meski hanya salah satu dari pasangan yang beriman Katolik. Artinya, perkawinan mereka baru sah kalau dilangsungkan sesuai dengan norma-norma hukum kanonik (dan tentu ilahi).

Karena bersifat Gerejani, maka negara tidak mempunyai hak apapun untuk menyatakan sah/tidaknya perkawinan Katolik maupun perkara di antara pasangan yang menikah. Kantor Catatan Sipil di Indonesia mempunyai tugas hanya mencatat perkawinan yang telah diresmikan agama, dan tidak bertugas melaksanakan perkawinan, dalam arti mengesahkan suatu perkawinan.

Penyelidikan kanonik
Penyelidikan sebelum perkawinan, dalam prakteknya disebut sebagai penyelidikan kanonik. Penyelidikan ini dimaksud agar imam atau gembala umat mempunyai kepastian moral bahwa perkawinan yang akan dilaksanakan nanti sah (valid) dan layak (licit) karena yakin bahwa tidak ada halangan yang bisa membatalkan dan tidak ada larangan yang membuat perkawinan tidak layak. Kepastian ini harus dimiliki demi menjaga kesucian perkawinan.

Hal-hal yang diselidiki adalah soal status bebas calon, tidakadanya halangan dan larangan, serta pemahaman calon akan perkawinan Kristiani. Secara khusus di bawah ini akan dipaparkan halangan-halangan nikah yang mesti diketahui baik oleh calon, maupun oleh mereka yang menjadi saksi, bahkan oleh seluruh umat yang mengenal calon. (Rm. Erwin Santoso MSF)

Apa pentingnya Perjamuan Kudus?


Pertanyaan: Apa pentingnya Perjamuan Kudus?

Jawaban: Mempelajari Perjamuan Kudus adalah pengalaman yang menyentuh sanubari karena dalamnya makna yang dikandung. Adalah pada saat merayakan Pasah pada malam menjelang kematianNya Yesus menetapkan sebuah perjamuan baru yang bermakna yang kita peringati sampai saat ini, dan yang merupakan pengungkapan tertinggi dalam ibadah Kristiani. Perjamuan Kudus adalah ”khotbah dalam perbuatan,” memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan kita, dan memandang ke masa yang akan datang di mana Dia akan datang kembali dalam kemuliaan.

Hari Pasah adalah perayaan yang paling suci dalam kalender agama Yahudi. Perayaan itu memperingati tulah terakhir di Mesir ketika anak-anak sulung orang Mesir mati dan anak-anak sulung orang Israel selamat karena darah dari anak domba yang dipercikkan di ambang pintu mereka. Anak domba dipanggang dan dimakan bersama dengan roti tidak beragi. Allah memerintahkan bahwa sepanjang masa hari raya itu harus diperingati. Kisah ini dicatat dalam Keluaran 12.

Dalam perayaan itu, Yesus dan murid-muridnya menyanyi satu atau beberapa Mazmur Pujian (Mazmur 111-118). Yesus, mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah. Sambil memecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka, Dia berkata, “Ambil, makanlah, inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu.” Demikian pula Dia mengambil cawan sesudah makan dan memberikannya kepada mereka untuk diminum. Dia berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Dia mengakhiri perjamuan itu dengan menyanyikan nyanyian rohani dan kemudian mereka keluar menuju ke Bukit Zaitun. Di sanalah Yesus dikhianati, sebagaimana telah dinubuatkan, oleh Yudas. Pada keesokan harinya Yesus disalibkan.

Kisah mengenai Perjamuan Kudus terdapat dalam Matius 26:26-29, Markus 14:17-25, Lukas 22:7-22, dan Yohanes 13:21-30. Dengan pewahyuan illahi, Rasul Paulus menulis mengenai Perjamuan Kudus dalam 1 Korintus 11:23-29. (Hal ini karena Paulus tidak berada di ruang atas saat Perjamuan Kudus ditetapkan). Paulus memasukkan kata-kata yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil, “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1 Korintus 11:27-29).

Kita mungkin bertanya apa maksudnya makan roti dan minum cawan dengan ”cara yang tidak layak.” Itu mungkin berarti kita tidak menghiraukan makna sebenarnya dari roti dan cawan, dan melupakan harga yang begitu mahal yang harus dibayar oleh Juruselamat kita untuk keselamatan kita. Atau itu mungkin berarti membiarkan perayaan itu menjadi upacara yang mati dan formal, atau datang ke Meja Perjamuan dengan dosa yang masih belum diakui. Sesuai dengan instruksi Paulus, setiap orang harus memeriksa dirinya sendiri sebelum makan roti dan minum dari cawan itu.

Pernyataan lain yang dibuat oleh Paulus yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil adalah “ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Korintus 11:26). Kalimat ini membatasi jangka waktu dari Perjamuan Kudus – sampai Tuhan kita datang. Dari kisah yang singkat ini, kita belajar bagaimana Yesus menggunakan dua unsur yang paling rapuh sebagai simbol dari tubuh dan darahNya, dan menjadikan keduanya sebagai peringatan untuk kematianNya. Itu bukan sebuah monumen yang terbuat dari marmer atau logam, namun terbuat dari roti dan anggur.

Dia menyatakan bahwa roti adalah mengenai tubuhNya yang dipecah-pecahkan, - tidak ada satupun tulangNya yang patah, namun tubuhnya disiksa sedemikian rupa sehingga sulit untuk dikenali (Mazmur 22:13-18, Yesaya 53:4-7). Anggur menyatakan darahNya, menunjukkan kematian yang mengerikan yang akan segera dialamiNya. Dia, sang Anak Allah yang sempurna, menjadi penggenapan dari begitu banyaknya nubuatan dalam Perjanjian Lama mengenai sang Penebus (Kejadian 3:15; Mazmur 22; Yesaya 53, dll). Ketika Dia berkata, ”Lakukanlah ini untuk menjadi peringatan akan Aku,” hal ini mengindikasikan bahwa upacara ini harus diteruskan di hari-hari yang akan datang. Ini juga menyatakan bahwa Pasah, yang menuntut pengorbanan seekor domba dan yang menantikan kedatangan sang Anak Domba Allah yang akan mengangkat dosa isi dunia, sekarang sudah usang. Perjanjian Baru mulai berlaku ketika Kristus, sang Anak Domba Paskah (1 Korintus 5:7), dikorbankan (Ibrani 8:8-13). Sistim korban binatang tidak lagi dibutuhkan (Ibrani 9:25-28).

Mengapa Kita Menghormati Bunda Maria?


Sepanjang bulan Mei, Gereja meminta kita untuk memberi perhatian secara lebih istimewa kepada Santa Perawan Maria, Bunda Allah. Bunda Maria sangat berarti bagi kita karena beberapa alasan:


MARIA, GADIS YAHUDI

Pertama-tama karena Bunda Maria adalah Bunda Yesus. Maria adalah seorang gadis belia, mungkin usianya masih belasan tahun, ketika ia menjadi Bunda Yesus.

Kemungkinan besar Maria dilahirkan di kota Sepphoris, yang terletak di sebelah utara Palestina. Sepphoris adalah sebuah kota besar di mana bangsa Yahudi dan bangsa Romawi hidup berdampingan dengan damai. Sepphoris merupakan ibu kota Galilea. Kota itu memiliki banyak rumah yang indah dan bahkan sebuah gedung teater yang besar. Sepphoris hancur luluh dilanda gempa bumi besar ketika Maria masih kanak-kanak. Jadi keluarga Maria pindah beberapa mil jauhnya ke Nazareth, sebuah dusun kecil yang berpenduduk hanya 150 hingga 300 orang.

“Nazareth” dalam bahasa Ibrani mempunyai dua arti yang berbeda. Nazareth bisa berarti “lili, bunga bakung” yang merupakan simbol kehidupan, dapat juga berarti “keturunan”. Keluarganya berasal dari keturunan Raja Daud. Baik itu artinya bunga bakung ataupun keturunan, Nazareth adalah nama yang indah bagi tempat tinggal Maria. Di sanalah Maria bertemu dengan Yusuf, seorang tukang kayu. Kemungkinan Yusuf tidak jauh lebih tua dari Maria. Mereka pun bertunangan. Biasanya, masa pertungangan berlangsung selama satu tahun atau lebih. Si gadis akan menenun dan melakukan pekerjaan rumah tangga, sementara sang pria akan membangun rumah tempat tinggal mereka. Kisah selanjutnya kita baca setiap tahun pada hari Natal.


MARIA, BUNDA ALLAH

Kita tidak boleh lupa bahwa Yesus adalah sungguh Allah. Yesus juga sungguh Manusia, dan Ia bangga menjadi manusia. Yesus sering menyebut diri-Nya, “Anak Manusia.” Dalam bahasa Ibrani ungkapan tersebut berarti “manusia”. Karena Yesus tidak dapat dibagi menjadi dua: Yesus yang Allah dan Yesus yang Manusia, maka bunda-Nya juga disebut Bunda Allah.


MARIA, BUNDA KITA

Menjelang ajal-Nya di salib, Yesus memberikan Bunda Maria kepada kita untuk menjadi bunda kita juga. Yesus melakukannya ketika Ia menyerahkan Bunda Maria ke dalam pemeliharaan St. Yohanes, Rasul. Yesus berkata, " Inilah ibumu." Artinya Tuhan telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya sendiri. Ingatlah, ketika Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia berkata, “Aku akan pergi kepada Allah-Ku dan Allah-mu, kepada Bapa-Ku dan Bapa-mu.” Jadi kita mempunyai Bapa dan Bunda yang sama dengan Yesus. Dengan demikian kita semua menjadi saudara dan saudari-Nya. Kita semua merupakan suatu keluarga yang mengagumkan!

Tunjukkanlah hormatmu kepada Bunda Maria. Ia membawa kita kepada Putera-nya, Yesus.


sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale.”


Salam Maria dan Rosario


Kita mengatakan Bapa “kami” dalam doa Bapa Kami. Dengan mengatakan “kami”, kita menyatakan bahwa doa bukanlah suatu tindakan yang kita lakukan seorang diri. Kita berdoa bersama dengan yang lain.

Bersama siapakah kita berdoa? Kita berdoa bersama Yesus Kristus. Yesus tidak hanya mengajar kita bagaimana harus berdoa, tetapi Ia juga berdoa bersama kita serta mempersatukan doa-doa kita dengan doa-Nya sendiri. Oleh karena kita berdoa bersama Dia, doa-doa kita seringkali diakhiri dengan kata-kata sebagai berikut: “dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, Tuhan kita, yang hidup dan berkuasa untuk selama-lamanya.” Kita berdoa bersama Yesus Kristus.

Bapa “kami” berarti kita berdoa bersama yang lain juga; sebagai contoh, mereka semua yang telah dibaptis dalam nama Kristus. Doa Bapa Kami hendaknya senantiasa mengingatkan umat Kristiani akan persatuan mereka satu dengan yang lain, meskipun sayangnya, perbedaan-perbedaan masih memisahkan gereja-gereja Kristen. Kita, umat Kristen, percaya bahwa kita bersatu dalam doa; kita dapat berdoa bersama yang lain serta saling mendoakan satu sama lain. Doa merupakan sumber hidup yang mempersatukan kita semua.

Dalam Gereja Katolik, keyakinan bahwa kita bersatu dalam doa dengan yang lain diungkapkan dalam doa kepada Bunda Maria, Bunda Yesus, dan kepada para kudus. “Kita percaya akan persekutuan para kudus” yang berdoa bersama kita dan bagi kita, dalam persatuan dengan Yesus Kristus.

Doa yang indah bagi Bunda Maria dalam tradisi Katolik adalah doa Salam Maria. Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi perhatian umat Kristiani sebagai saksi terbesar atas hidup, wafat serta kebangkitan Kristus. Bagian awal doa merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret, menurut Injil Lukas:

Salam Maria,
penuh rahmat,
Tuhan sertamu,


Dengan perkataan tersebut, malaikat Tuhan menyatakan belas kasih Ilahi. Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus Kristus ke dunia.

Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil St. Lukas:

terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.


Dan akhirnya, pada abad ke-15, bagian doa selanjutnya ditambahkan:

Santa Maria, bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati.


Bagian doa tersebut memohon kepada Maria, yang penuh rahmat serta dekat dengan Putra-nya, untuk mendoakan kita orang berdosa, sekarang dan saat ajal menjelang. Bersama dengan murid kepada siapa Yesus mempercayakan ibunda-Nya di Kalvari dengan mengatakan “Inilah ibumu!”, kita mengakui Bunda Maria sebagai bunda kita. Bunda Maria akan senantiasa mendekatkan kita pada Kristus. Sejak dari permulaan Bunda Maria mengenal-Nya; ia menjadi saksi atas hidup, wafat dan kebangkitan Kristus; tidakkah Bunda Maria akan membantu kita untuk lebih mengenal Putra-nya dan misteri hidup-Nya? Kita mengandalkan belas kasih Bunda Maria kepada kita seperti yang ia lakukan bagi pasangan pengantin di Kana, di Galilea. Kita mempercayakan segala kebutuhan kita kepada Bunda Maria.

Pada akhir abad ke-16, kebiasaan mendaraskan 150 Salam Maria dalam suatu rangkaian doa atau perpuluhan menjadi populer di kalangan umat Kristiani. Dalam doa-doa tersebut, peristiwa-peristiwa hidup, wafat dan kebangkitan Yesus direnungkan. Praktek doa itu sekarang dikenal sebagai Doa Rosario.

Bunda Maria senantiasa menjadi teladan iman dan pelindung orang-orang Kristen yang percaya. Ketika Malaikat Gabriel datang kepadanya, ia percaya akan warta yang disampaikan malaikat dan tetap teguh pada imannya tanpa ragu sedikit pun meskipun harus melewati pencobaan gelap Kalvari. Bunda Maria mendampingi kita juga yang adalah saudara dan saudari Putra-nya, sepanjang ziarah kita di dunia yang penuh dengan kesulitan dan mara bahaya.

Selama berabad-abad telah banyak umat Kristiani mengakui bahwa Salam Maria dan Rosario merupakan sumber rahmat rohani. Doa rosario adalah doa yang sederhana sekaligus mendalam. Rosario dapat dilakukan siapa saja, pengulangan kata-katanya mendatangkan kedamaian bagi jiwa. Renungan akan kisah hidup Yesus dalam peristiwa-peristiwa gembira, cahaya, sedih, maupun mulia dimaksudkan agar diamalkan dalam hidup kita sendiri. Melalui peristiwa-peristiwa tersebut, kita berharap untuk “meneladani apa yang diteladankan dan memperoleh apa yang dijanjikan”.

sumber : “The Hail Mary and the Rosary” by Fr. Victor Hoagland, C.P.; Copyright 1997-1999 - The Passionist Missionaries; www.cptryon.org/prayer

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland,

Apa Itu Ekaristi ???


APA ITU MISTERI EKARISTI? Yesus hadir di dunia sekarang ini dengan berbagai cara, tetapi Ekaristi adalah saat di mana Yesus hadir secara paling istimewa. Saat Misa, imam mengucapkan doa khusus yang merupakan pengulangan kata-kata Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir bersama dengan para murid-Nya, "Inilah Tubuh-Ku. Inilah Darah-Ku." Dengan kuasa Allah, Yesus hadir dalam Ekaristi saat imam mengucapkan kata-kata tersebut. Meskipun yang kita lihat hanyalah sepotong hosti putih yang kecil, yang bentuknya seperti roti dan rasanya juga seperti roti, namun demikian sejak saat konsekrasi (saat imam mengucapkan doa tersebut) hosti bukan lagi roti, melainkan Tubuh dan Darah Yesus yang hadir dalam Ekaristi. Yah, memang sulit untuk memahaminya - malahan, rasanya tidak mungkin membayangkannya. Namun, itulah kebenaran yang disampaikan Yesus kepada kita, dan kita percaya pada-Nya. Banyak orang yang mempunyai pengalaman yang menakjubkan mengenai kehadiran Yesus saat mereka menerima Ekaristi dalam Komuni Kudus. Yesus mengasihi kita dan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Ia ingin senantiasa bersama-sama kita sampai akhir jaman. Sebaliknya, Ia pun berharap kita mau membalas kasih-Nya. Yesus menantikan balasan cinta kita kepada-Nya dalam Ekaristi. Kita dapat mengatakan pada-Nya bahwa kita
mencitai-Nya ketika kita menerima Komuni Kudus dan ketika kita berdoa kepada-Nya kapan pun juga.

sumber : My Friend; St. Thomas Corner; www.daughtersofstpaul.com/myfriend



MENGAPA ROTI KOMUNI DISEBUT HOSTI? Hosti berasal dari bahasa Latin `Hostia', artinya kurban. Ketika Yesus wafat disalib, Ia mempersembahkan Diri-Nya sebagai kurban untuk menghapus dosa-dosa dunia. Kurban adalah sesuatu yang kamu relakan bagi orang lain. Selama Masa Prapaskah kita berkurban tidak makan permen atau menonton acara TV favorit kita sebagai silih atas dosa-dosa kita terhadap Tuhan.

Ketika kita menerima Hosti, kita mempersatukan diri dengan kurban Kristus. Kita juga mengatakan kepada Tuhan bahwa kita menyesal atas dosa-dosa kita. Tuhan menjawab, “Baiklah, Aku mengampunimu.”

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


MENGAPA HOSTI BENTUKNYA BUNDAR? Kadang-kadang kita menerima Komuni Kudus apa adanya. Kita maju untuk menerima hosti putih tanpa sungguh-sungguh berpikir tentangnya. Karena iman, kita percaya bahwa hosti yang kita terima itu adalah Tubuh Kristus, tetapi pernahkah kalian berpikir tentang hosti yang kalian terima itu? Misalnya saja, mengapa bentuknya bundar?

Sebenarnya hosti tidak harus berbentuk bundar atau pun bentuk khusus lainnya. Sebagian Imam Katolik Roma menggunakan roti altar yang besar dan memecah-mecahkannya sehingga potongan-potongannya memiliki bentuk serta ukuran yang tidak beraturan. Sebagian imam lainnya menggunakan roti yang dipotong-potong berbentuk kubus sebagai hosti.

Namun demikian, pada umumnya Gereja Katolik menggunakan hosti yang bentuknya bundar karena dua alasan: 1. Lebih mudah ditelan. 2. Bentuknya yang bundar serupa dengan bentuk roti tradisional yang biasa dibuat di tanah kelahiran Yesus. Mungkin kalian tahu roti Syrian atau roti "pita". Pita berasal dari bahasa Arab yang artinya bundar (kata 'pizza' juga berasal dari kata ini). Jadi hosti dibuat bentuknya bundar untuk mengingatkan kita akan roti yang dipakai oleh Yesus. Lain kali saat kalian menerima komuni, pandanglah hosti yang kalian terima baik-baik. Mungkin kalian menemukan hal-hal baru lainnya di sana.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com



APAKAH HOSTI BISA RUSAK? Ada suatu mitos yang mengatakan bahwa begitu hosti telah dikonsekrasikan dan menjadi Tubuh Kristus, hosti tidak akan pernah bisa rusak. Hal ini tidak benar, karena Komuni Kudus masih tetap memiliki kualitas roti dan anggur meskipun keduanya telah sepenuhnya diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Roti dan anggur tetap memiliki rasa dan rupa asalnya dan tetap memiliki sifat-sifat asalnya pula, misalnya batas kadaluarsanya.

Jarang sekali terjadi hosti melampaui batas kadaluarsanya, karena dua alasan:
1. Tingginya tingkat yang dibagi dan terbatasnya jumlah yang dikonsekrasikan, menjamin hosti dipergunakan sesegera mungkin.
2. Hosti relatif kering karena tidak mengandung ragi. Keadaan lembab menyebabkan berkembang biaknya bakteri - keadaan kering menghalangi terjadinya hal tersebut.

Pada umumnya, imam mengkonsekrasikan hanya cukup hosti untuk sekali Misa, dengan sedikit sisa untuk keperluan kunjungan kepada mereka yang sakit. Diakon yang menghantar Hosti Kudus kepada orang-orang sakit mempergunakan hosti sesuai keperluan dan mengembalikan sisanya ke Tabernakel Gereja. Dalam menghantar Hosti Kudus, Diakon harus sungguh cermat memperhatikan apakah hosti yang hendak ia bagikan sudah dikonsekrasikan atau belum.

Bagaimana jika hosti sungguh menjadi rusak? Di kebanyakan gereja terdapat suatu wastafel khusus yang disebut “Sacrarium”. Wastafel ini tidak menyalurkan airnya ke pipa-pipa pembuangan, tetapi langsung ke tanah. Jika hosti yang telah dikonsekrasikan menjadi rusak, imam akan merendamnya dalam air hingga larut, lalu menuangkan airnya ke dalam Sacrarium. Hosti tidak boleh dikubur atau dibakar.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com



APA ITU ADORASI SAKRAMEN MAHAKUDUS? Ketika kamu maju untuk menerima Komuni Kudus di gereja, pernahkah kamu bertanya kepada dirimu sendiri, “Apakah yang aku makan?” Wah, itu pertanyaan yang salah! Komuni Kudus bukan suatu benda!

Seharusnya kamu bertanya, “Siapakah yang aku terima?” Komuni Kudus adalah seorang pribadi. Yaitu pribadi Yesus dari Nazaret - orang yang sama yang dilahirkan pada hari Natal dan yang wafat disalib, Putra Tunggal Allah yang Kekal.

Orang sering melupakan hal ini karena Komuni tidak seperti seorang manusia atau pun suatu makhluk ilahi. Ketika kita menerima Komuni Pertama kita, mungkin kita memikirkannya, tetapi kemudian kita segera lupa akan hal tersebut.

Gereja melakukan sesuatu untuk mengingatkan kita, yaitu dengan “Adorasi”. Adorasi membantu kita menyadari bahwa Tuhan sungguh nyata hadir secara pribadi dalam Sakramen Mahakudus. Imam mentahtakan Hosti Kudus dalam suatu tempat yang disebut monstran (artinya `mempertontonkan'). Kita bersembah sujud pada Yesus. Kita mengatakan pada-Nya betapa kita mencintai-Nya dan menyembah-Nya. Inilah yang disebut “Adorasi Sakramen Mahakudus”. Kita tidak menyembah roti, tetapi kita menyembah Putra Allah.

Pada akhirnya, Yesus Sendiri memberkati kita secara pribadi. Sesungguhnya, bukan imam yang memberkati, melainkan Tuhan Sendiri.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


MENGAPA YESUS MEMPERGUNAKAN ANGGUR UNTUK KOMUNI? Alkohol dapat menimbulkan banyak sekali akibat buruk pada manusia. Alkohol dapat menyebabkan kecanduan serta gangguan kesehatan yang serius. Ketergantungan pada alkohol dapat menghancurkan keluarga dan pekerjaan. Jika demikian, mengapa Yesus mempergunakannya dalam Komuni Kudus?

Pada jaman Yesus, anggur adalah minuman yang paling umum. Air sulit didapat dan biasanya kurang aman untuk diminum. Susu cepat sekali menjadi basi dan harus diminum pada pagi hari. Orang-orang dalam Kitab Suci biasanya menambahkan air untuk mengencerkan dan mengurangi kepekatan anggur. Hal itu dilakukan agar anggur tidak terlalu keras bagi mereka.

Anggur mempunyai daya penyembuh. St Paulus menganjurkan Timotius untuk meminumnya. “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.” (1 Timotius 5:23). Jika kalian tidak meminumnya secara berlebihan, anggur dapat meredakan kegelisahan kalian dan memperlancar kerja pencernaan. Jika kalian meminumnya terlalu banyak, anggur dapat menyebabkan gangguan fisik dan emosional.

Pada dasarnya Yesus menghendaki agar kita merasa tenang dan nyaman dengan kehadiran-Nya. Ia menghendaki agar Komuni merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi kita. Terlalu banyak orang yang menyambut komuni dengan dingin tanpa perasaan. Yesus ingin bersama-sama dengan kita tidak dengan cara yang menakutkan. Oleh karena itu Ia mempergunakan makanan dan minuman yang umum digunakan.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


MENGAPA IMAM MEMBASUH TANGANNYA DALAM PERAYAAN MISA? Dalam Liturgi Ekaristi, yaitu pada bagian Persembahan, imam membasuh tangannya dengan air serta mengeringkannya dengan lap.

Membasuh tangan adalah hal yang biasa dilakukan para imam dalam Perjanjian Lama sesaat sebelum mereka mempersembahkan kurban persembahan di Bait Allah. Kurban tersebut haruslah murni serta tak bercela, jadi imam membasuh tangannya untuk menghilangkan segala noda rohani darinya. Dianggap bahwa dosa dapat ditangkap dengan sentuhan, karenanya imam berusaha menghilangkan “dosa” tersebut dengan suatu upacara.

Ponsius Pilatus membasuh tangannya sebelum menyerahkan Yesus untuk dihukum mati. Dengan demikian, ia ikut ambil bagian dalam mempersembahkan Kurban Salib. Sekarang para imam membasuh tangan mereka dalam Misa untuk mempersembahkan kurban yang sama, yaitu Kurban Misa yang kudus.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com



MENGAPA IMAM MENAMBAHKAN AIR KE DALAM ANGGUR PADA WAKTU MISA? Sebagian orang percaya bahwa imam melakukannya untuk melambangkan persatuan antara kita dengan Tuhan dalam Komuni. Air melambangkan manusia.

Dahulu, anggur adalah minuman yang biasa dihidangkan pada waktu bersantap. Air dan cairan-cairan lainnya seringkali kurang aman oleh karena kuman-kuman. Alkohol yang terkandung dalam anggur bekerja sebagai pembasmi kuman. Orang menambahkan air ke dalam anggur untuk menipiskannya dan juga mengurangi kadar alkoholnya.

Alasan ketiga yang sederhana adalah untuk menjadikannya cukup. Jika para tamu datang, air akan dicampurkan ke dalam anggur untuk menjadikannya cukup. Sama seperti halnya orang memecah-mecahkan roti agar lebih banyak orang dapat memakannya. Menuangkan air ke dalam anggur adalah suatu tanda keramah-tamahan pada masa Gereja Perdana. Mereka siap menerima siapa saja yang datang ke perjamuan kudus mereka.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com



MENGAPA IMAM MEMECAHKAN SEKEPING KECIL KOMUNI DAN MELETAKKANNYA DALAM PIALA? Ada banyak penjelasan simbolik dari tindakan yang biasa disebut “memecah-mecahkan Hosti” ini. Alasan sebenarnya mungkin lebih sederhana.

Sari buah anggur tetap berfermentasi walaupun telah menjadi anggur. Lama-kelamaan anggur akan menjadi cuka dan mempunyai rasa yang asam.

Di masa lampau, orang biasa meletakkan sepotong roti dan membiarkannya mengapung dalam anggur untuk menyerap asam sehingga anggur menjadi lebih lezat rasanya. Hal tersebut mungkin karena roti adalah sesuatu yang padat dan tetap mengapung dalam anggur.

Di Eropa, dalam abad pertengahan, orang membakar rotinya terlebih dahulu (toast) untuk mencegah agar roti tidak menjadi terlalu lembek. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa orang masih membicarakan `toast' (roti panggang atau bersulang) ketika mereka minum anggur.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


MENGAPA ORANG KATOLIK TIDAK BERBAGI KOMUNI DENGAN ORANG KRISTEN YANG LAIN? Pada dasarnya ada dua macam Gereja Kristen: yang Independen dan yang Saling Berhubungan. Gereja independen adalah gereja yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi atas keselamatannya dan tidak diperlukan pertanggungjawaban kepada kelompok lain yang lebih besar. Kebanyakan gereja Protestan termasuk dalam kelompok ini. Keuntungannya ialah gereja independen memberikan lebih banyak keleluasaan dan kebebasan pribadi bagi masing-masing anggotanya. Kelemahannya ialah beban yang dipikul masing-masing pribadi terasa berat. Gereja yang Saling Berhubungan adalah gereja yang masing-masing anggotanya saling berbagi tanggung jawab dengan seluruh komunitasnya demi keselamatan bersama. Gereja Katolik Roma termasuk dalam kelompok ini. Keuntungannya ialah tidak seorang pun anggotanya yang harus memikul tanggung jawab yang berat itu seorang diri. Kelemahannya ialah anggotanya kurang dapat mengembangkan inisiatif pribadi.

Gambaran di atas hanyalah penjelasan singkat mengenai salah satu dari perbedaan-perbedaan yang ada antara gereja Katolik dan Protestan. Gereja-gereja independen memberikan kebebasan kepada masing-masing pribadi untuk menentukan apakah mereka percaya kepada komuni atau tidak. Sebagian berpendapat bahwa komuni hanyalah suatu kenangan akan tindakan Yesus, sementara yang lain percaya bahwa komuni adalah sungguh Tubuh dan Darah Kristus. Orang Katolik yakin bahwa Komuni adalah sungguh Tubuh dan Darah Kristus. Kita percaya bahwa Komuni adalah persekutuan antara semua anggota gereja sebagai saudara yang saling berhubungan satu sama lainnya dan Komuni adalah persekutuan antara kita dengan Yesus secara pribadi.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Kuasa Doa Satu Salam Maria


Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu,
terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.


Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati. Amin.

Jutaan umat Katolik biasa mendaraskan Salam Maria. Sebagian mendaraskannya dengan begitu cepat, bahkan tanpa memikirkan kata-kata yang mereka ucapkan. Pernyataan-pernyataan berikut ini semoga dapat membantu kita mendaraskannya dengan lebih khusuk.

Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memenuhi hati Bunda Maria dengan sukacita dan memperolehkan bagi diri kita sendiri rahmat-rahmat luar biasa yang tak terkatakan, yang ingin dilimpahkan Bunda Maria kepada kita. Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memperolehkan bagi kita jauh lebih banyak rahmat daripada seribu Salam Maria yang didaraskan secara asal.

Doa Salam Maria bagaikan suatu tambang emas di mana kita senantiasa dapat menggali darinya tanpa ia pernah menjadi habis. Sulitkah mendaraskan Salam Maria dengan baik? Yang kita perlukan hanyalah belajar memahami nilai dan artinya.

St. Hieronimus mengatakan bahwa “kebenaran yang terkandung dalam Salam Maria begitu agung dan luhur, begitu mengagumkan, hingga tak ada manusia atau pun malaikat yang dapat memahami sepenuhnya.”

St. Thomas Aquinas, Pujangga Gereja yang terkemuka, 'yang paling bijaksana di antara para kudus dan yang paling kudus di antara para bijaksana', seperti dinyatakan oleh Paus Leo XIII, berkhotbah selama 40 hari lamanya di Roma hanya tentang Salam Maria, membuat para pendengarnya terpesona serta penuh sukacita.

Pastor F. Suarez, seorang imam Yesuit yang terpelajar dan kudus, ketika sedang menghadapi ajal menyatakan bahwa dengan senang hati ia akan menyerahkan seluruh dari banyak buku berbobot yang ia tulis, juga seluruh karya sepanjang hidupnya, demi mendapatkan ganjaran dan jasa dari satu doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk dan tulus.

St. Mechtilda, yang sangat mengasihi Bunda Maria, suatu hari sedang berusaha keras untuk menggubah sebuah doa yang indah untuk menghormati Bunda Maria. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya, dengan tulisan emas di dadanya: “Salam Maria penuh rahmat.” Santa Perawan berkata kepadanya, “Berhentilah, anakku terkasih, dari usahamu itu, oleh sebab tidaklah mungkin engkau dapat menggubah suatu doa yang dapat memberiku sukacita dan kebahagiaan seperti Salam Maria.”

Seorang pria memperoleh sukacita luar biasa dengan mendaraskan Salam Maria secara perlahan-lahan. Santa Perawan menampakkan diri kepadanya dengan tersenyum dan mengatakan kepadanya hari serta jam bilamana ia akan meninggal, serta memperolehkan baginya kematian yang paling kudus dan bahagia. Setelah kematiannya, sekuntum bunga bakung putih yang indah tumbuh dari mulutnya. Pada daun-daun bunganya tertulis “Salam Maria”.

Cesarius menceritakan kisah serupa. Seorang biarawan yang rendah hati dan kudus tinggal di sebuah biara. Daya tangkap dan daya ingatnya begitu lemah hingga ia hanya dapat menghafalkan satu doa saja, yaitu “Salam Maria”. Setelah kematiannya, sebatang pohon tumbuh di atas kuburnya dan pada semua daun-daunnya tertulis: “Salam Maria”.

Kisah-kisah indah berikut ini menunjukkan kepada kita betapa tinggi nilai devosi kepada Bunda Maria dan betapa besar kuasa doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk.

Setiap kali kita mengucapkan Salam Maria, kita mengulangi kata-kata yang sama yang diucapkan Malaikat Agung St. Gabriel pada waktu menyampaikan salam kepada Maria pada Hari Kabar Sukacita, yaitu ketika ia menjadi Bunda Putra Allah.

Begitu banyak rahmat dan sukacita yang memenuhi jiwa Maria saat itu.

Sekarang, pada saat kita mendaraskan Salam Maria, kita mempersembahkan sekali lagi segala rahmat dan sukacita tersebut kepada Bunda Maria dan ia menerimanya dengan bahagia yang mendalam.

Sebagai balasnya, ia membagikan sukacitanya itu kepada kita.

Suatu ketika, Yesus meminta St. Fransiskus Asisi untuk memberi-Nya sesuatu. Orang kudus itu menjawab, “Tuhan terkasih, aku tak dapat memberi-Mu apa-apa lagi, sebab aku telah memberikan segalanya untuk-Mu, yaitu segenap cintaku.”

Yesus tersenyum dan berkata, “Fransiskus, berikan pada-Ku segenap cintamu itu lagi dan lagi, setiap kali, cintamu itu mendatangkan kesukaan yang sama bagi-Ku.”

Demikian juga dengan Bunda kita terkasih. Setiap kali kita mendaraskan Salam Maria, Bunda Maria menerima dari kita segala sukacita dan kebahagiaan yang sama seperti yang ia terima dari perkataan St. Gabriel.

Allah yang Mahakuasa telah menganugerahkan kepada Bunda-Nya yang Terberkati segala kemuliaan, keagungan, dan kekudusan yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda-Nya Sendiri yang paling sempurna.

Namun demikian, Ia juga menganugerahkan kepada Bunda-Nya segala pesona, cinta, kelemah-lembutan serta kasih sayang yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda kita yang paling terkasih. Bunda Maria adalah sungguh-sungguh dan benar-benar Bunda kita.

Seperti anak-anak lari kepada ibunya ketika menghadapi bahaya untuk minta perlindungan, demikian juga patutlah kita lari segera dengan keyakinan tak terbatas kepada Maria.

St. Bernardus dan banyak para kudus lainnya mengatakan bahwa tak pernah sekali pun terdengar pernah terjadi di suatu waktu atau pun tempat bahwa Bunda Maria menolak mendengarkan doa anak-anaknya yang di bumi.

Mengapakah kita tidak menyadari kebenaran yang sangat menghibur hati kita ini? Mengapakah kita menolak cinta dan penghiburan yang ditawarkan oleh Bunda Allah yang Manis kepada kita?

Adakah sikap acuh kita yang mengerikan, yang menjauhkan kita dari pertolongan dan penghiburan yang sedemikian itu?

Mengasihi dan mengandalkan Maria berarti berbahagia di dunia sekarang ini dan berbahagia kelak di Surga.

Dr. Hugh Lammer adalah seorang Protestan fanatik, dengan prasangka-prasangka kuat menentang Gereja Katolik. Suatu hari ia menemukan suatu penjelasan tentang Salam Maria dan membacanya. Ia begitu terpesona olehnya hingga mulai mendaraskannya setiap hari. Tanpa disadarinya, segala antipati dan kebenciannya terhadap Gereja Katolik mulai lenyap. Ia menjadi seorang Katolik, seorang imam yang kudus dan profesor Teologi Katolik di Breslau.

Seorang imam diminta datang ke sisi pembaringan seorang yang sedang menghadapi ajal dalam keputusasaan oleh karena dosa-dosanya. Namun demikian, orang itu bersikukuh menolak mengakukan dosa-dosanya. Sebagai usahanya yang terakhir, imam meminta si sakit agar setidak-tidaknya ia mendaraskan Salam Maria. Sesudah mendoakan Salam Maria, pria malang itu mengakukan dosanya dengan tulus dan meninggal dengan kudus.

Di Inggris, seorang imam paroki diminta untuk pergi menemui seorang wanita Protestan yang sedang sakit parah dan rindu menjadi seorang Katolik. Ketika ditanya apakah ia pernah pergi ke Gereja Katolik, atau apakah ia pernah belajar dari umat Katolik, atau apakah ia membaca buku-buku Katolik, ia menjawab, “Tidak, tidak pernah.” Sejauh yang dapat diingatnya ialah - ketika masih kanak-kanak - ia belajar dari seorang gadis kecil tetangga yang Katolik doa Salam Maria, yang kemudian dilakukannya setiap malam. Wanita itu kemudian dibaptis dan sebelum meninggal boleh menikmati kebahagian menyaksikan suami dan anak-anaknya dibaptis juga.

St. Gertrude mengatakan dalam bukunya, “Wahyu” bahwa ketika kita mengucap syukur kepada Tuhan atas rahmat-rahmat yang Ia berikan kepada seorang kudus tertentu, kita juga memperoleh bagian besar atas rahmat-rahmat tersebut.

Jika demikian, rahmat-rahmat apakah yang tidak akan kita peroleh jika kita mendaraskan Salam Maria sementara kita mengucap syukur kepada-Nya atas segala rahmat tak terkatakan yang telah Ia anugerahkan kepada Bunda-Nya Maria?


With Ecclesiastical Approval


“. . . Satu Ave Maria (Salam Maria) yang didaraskan tanpa perasaan mendalam, tetapi dengan kehendak yang tulus dalam masa kekeringan, jauh lebih bernilai di hadapanku daripada satu Rosario penuh yang didaraskan di tengah penghiburan.”

Bunda Maria kepada Sr. Benigna Consolata Ferrero


“Seorang imam Yesuit yang kudus dan terpelajar, Pastor Suarez, memahami dengan begitu mendalam nilai Salam Malaikat (Salam Maria) hingga ia mengatakan bahwa ia akan dengan senang hati menyerahkan segala ilmu yang diperolehnya demi memperoleh ganjaran dan jasa satu Salam Maria yang didaraskan dengan pantas.”

St. Louis De Montfort, Rahasia Rosario, hal. 48

sumber : “The Power of One Hail Mary”; www.catholictradition.org


Ave Maria in Languages "The Hail Mary in Twelve Languages"


Latin
Ave Maria, gratia plena,
Dominus tecum,
benedicta tu in mulieribus,
et benedictus fructus ventris tui Iesus.
Sancta Maria mater Dei,
ora pro nobis peccatoribus, nunc, et in hora mortis nostrae.
Amen

English
Hail Mary, full of grace,
our Lord is with thee,

blessed art thou among women,
and blessed is the fruit of thy womb, Jesus.
Holy Mary, mother of God,
pray for us sinners, now, and in
the hour of our death.
Amen.

French
Je vous salue, Marie, pleine de grâce.
Le Seigneur est avec vous.
Vous êtes bénie entre toutes les femmes,
et Jésus, le fruit de vos entrailles, est béni.
Sainte Marie, Mère de Dieu,
Priez pour nous, pauvres pécheurs,
maintenant et à l'heure de notre mort.
Amen

Cree
Kit'atamiskâtin Marie, siyâkaskineskâkuyan Manito o sâkihituwin, kitehîk ayâw Kise-Manito. Ispitchi kakkiyaw iskwewok kiya ayiwâk kit'iteyittâkusin ayiwâk mina iteyittâkusin Jesus ka ki kikiskawat.
Kitchitwa Marie Kise-Manito Wekâwimisk ayamihestamâwinân, piyâstâhuyâk, anotch mina wi nipiyâki. Pitane ekusi ikkik.
Amen

German
Gegrüßet seist du, Maria, voll der Gnade,
der Herr ist mit dir.
Du bist gebenedeit unter den Frauen, und gebenedeit ist die Frucht deines Leibes, Jesus. Heilige Maria,
Mutter Gottes,
bitte für uns Sünder jetzt und in der Stunde
unseres Todes.
Amen

Spanish
Dios te salve, María, llena eres de gracia,
el Señor es contigo.
Bendita tú eres entre todas las mujeres,
y bendito es el fruto de tu vientre, Jesús.
Santa María, Madre de Dios,
ruega por nosotros, pecadores,
ahora y en la hora de nuestra muerte.
Amen

Italian
Ave Maria, piena di grazia,
il Signore è con te.
Tu sei benedetta fra le donne
e benedetto è il frutto del tuo seno, Gesú.
Santa Maria, Madre di Dio,
prega per noi peccatori,
adesso e nell'ora della nostra morte.
Amen

Portuguese
Avé Maria, cheia de graça,
o Senhor é convosco.
Bendita sois vós entre as mulheres;
bendito é o fruto do vosso ventre, Jesus.
Santa Maria, mãe de Deus,
rogai por nós, pecadores,
agora e na hora da nossa morte.
Amen

Tagalog
(Phillipines) Aba Ginoong Maria, napupuno ka ng grasiya,
Ang Panginoong Diyos ay sumasaiyo.
Bukod kang pinagpala sa babaeng lahat
At pinagpala rin naman ang anak mong si Hesus.
Santa Maria, Ina ng Diyos
Ipanalangin mo kaming makasalanan
Ngayon at kung kami'y mamamatay.
Amen

Indonesian
Salam Maria penuh rahmat Tuhan besertamu,
Terpujilah engkau diantara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu Yesus,
Santa Maria Bunda Allah,
Doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan selama-lamanya.
Amin

Dutch
Wees gegroet, Maria, vol van genade.
de Heer is met u.
Gij zijt de gezegende onder de vrouwen,
en gezegend is Jezus, de vrucht van uw schoot.
Heilige Maria, Moeder van God.
Bid voor ons zondaars,
nu en in het uur van onze dood.
Amen

Finnish
Terve, Maria, armoitettu,
Herra sinun kanssasi;
Siunattu sinä naisten joukossa ja
siunattu kohtusi hedelmä Jeesus.
Pyhä Maria, Jumalan äiti,
rukoille meidän syntisten puolesta
nyt ja kuolemamme hetkellä.
Aamen